Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Financial

Istilah-istilah yang Sering Terdengar di Dunia Saham

14 Oktober 2024   17:02 Diperbarui: 14 Oktober 2024   17:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dok.pribadi (leonardo.ai)

Dunia saham seringkali terlihat rumit dan dipenuhi istilah-istilah asing yang bikin para investor pemula bingung. Apalagi, belakangan ini media sosial dipenuhi dengan cuitan dan postingan berbau saham yang menggunakan bahasa yang mungkin aneh di telinga sebagian orang.

Bagi investor pemula, dunia saham mungkin terasa seperti negeri asing. Tapi tenang, nggak perlu takut dicap sok tahu kalau kamu belum ngerti istilah-istilah kayak cuan, koreksi, atau bandar. Justru, memahami bahasa seperti ini, para investor senior bisa jadi jembatan untuk kamu bisa ngobrol dan belajar lebih dalam tentang investasi saham.

Meskipun istilah-istilah saham ini bisa bikin suasana investasi jadi lebih santai dan akrab, penting buat kamu untuk memahami makna sebenarnya di balik kata-kata tersebut, seperti:

1. Bull vs Bear

Bull Market: Ini tuh kondisi pas pasar lagi happy-happy aja. Harga-harga saham pada naik, investor pada senyum-senyum. Bayangin aja banteng yang lagi ngamuk, nanduk ke atas terus. Nah, begitu juga grafik sahamnya, naik melulu.

Bear Market: Nah, kalau yang ini kebalikannya. Pasar lagi lesu, harga-harga pada turun. Mirip beruang yang lagi hibernasi, males gerak. Grafik sahamnya juga gitu, turun terus kayak lagi slide di waterboom.

Tips: Pas bull market, jangan ikut-ikutan euphoria. Pas bear market, jangan ikutan panik. Tetap kalem dan analisis dengan kepala dingin.

2. Blue Chip

Saham blue chip itu ibarat mobil Mercedes di dunia otomotif. Punya reputasi bagus, perusahaannya stabil, dan biasanya udah lama berkiprah di industri. Contohnya kayak Unilever, Telkom, atau Bank BCA.
Ingat ya: Blue chip bukan jaminan selalu untung, tapi risikonya biasanya lebih kecil dibanding saham gorengan.

3. IPO (Initial Public Offering)

Bayangin aja kayak acara hari jadinya perusahaan. Mereka untuk pertama kalinya nawarin saham ke publik. Biasanya sih rame, banyak yang minat beli.

Tapi hati-hati: Jangan asal beli saham IPO cuma karena FOMO (Fear of Missing Out). Tetap riset dulu ya!

4. Lot: Satuan Beli Saham

Satu lot itu 100 lembar saham. Jadi kalau ada yang bilang, "saya beli 10 lot BBCA", artinya dia beli 1000 lembar saham Bank BCA.

5. Candle Stick

Ini tuh grafik yang bentuknya kayak lilin. Warnanya ada yang merah, ada yang hijau. Buat para trader, grafik ini tentunya begitu penting. Dari sini mereka bisa "baca" arah pergerakan harga.

6. Resistance dan Support

Resistance: Ini kayak "tembok" harga. Susah buat saham nembus ke atas sini.
Support: Nah, kalau ini "lantainya". Harga saham jarang sekali turun di bawah level ini.

7. Cuan: Kata Ajaib yang Bikin Investor Senyum-senyum

Cuan itu bahasa gaulnya untung atau profit. Kalau denger investor bilang, "Wah, gue cuan nih!", artinya dia lagi seneng karena dapet untung.

8. ARB (Arbitrase)

Ini strategi jual-beli saham dengan memanfaatkan perbedaan harga di dua pasar berbeda. Ibarat beli bakso murah di daerah A, terus dijual mahal di daerah B. Lumayan kan buat tambah-tambah cuan.

9. Average Down: Strategi Menurunkan Harga Rata-rata

Ini taktik beli saham lagi pas harganya turun, biar harga rata-rata pembelian kita jadi lebih rendah. Tapi hati-hati, jangan asal average down ya! Pastiin fundamentalnya masih oke.

10. Sideways: Pasar Lagi Males Gerak

Kondisi dimana harga saham bergerak datar, nggak naik-naik tapi juga nggak turun-turun. Ibarat orang yang lagi rebahan, males gerak.

11. Window Dressing

Ini strategi manajer investasi buat "mempercantik" laporan kinerja portofolio mereka di akhir periode. Biasanya dengan beli saham-saham bagus menjelang penutupan.

12. Margin Call

Situasi dimana broker minta kita nambahin dana karena nilai saham yang kita beli pakai uang pinjaman turun di bawah batas minimum. Ini bisa bikin deg-degan lho!

13. Flying Kite

Istilah buat kondisi dimana harga saham naik drastis dalam waktu singkat, biasanya karena ada rumor atau spekulasi. Tapi hati-hati, bisa aja tiba-tiba "layangan" ini putus!

14. Goreng Saham

Praktik manipulasi harga saham biar naik atau turun drastis. Ini illegal lho! Jadi hati-hati kalau ada yang ngajak "goreng saham" ya.

15. Cut Loss
Strategi jual saham yang rugi buat menghindari kerugian yang lebih besar. Ibarat motong ekor kadal sebelum seluruh badannya dimakan predator.

Nah, gimana? Dengan menguasai istilah-istilah ini, kamu bakal lebih pede ngobrol soal saham. Tapi ingat ya, yang penting bukan cuma hafal istilahnya, tapi paham konsepnya dan bisa aplikasikan dalam strategi investasi kamu.
Jangan malu buat nanya kalau ada istilah yang masih bingung. Soalnya di dunia saham, yang malu bertanya bisa-bisa nyasar di jalan menuju cuan.

Oh iya, satu lagi nih. Istilah paling penting dalam investasi saham: DYOR alias Do Your Own Research. Artinya, jangan asal ikut-ikutan. Selalu riset sendiri sebelum ambil keputusan investasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun