Dunia saham seringkali terlihat rumit dan dipenuhi istilah-istilah asing yang bikin para investor pemula bingung. Apalagi, belakangan ini media sosial dipenuhi dengan cuitan dan postingan berbau saham yang menggunakan bahasa yang mungkin aneh di telinga sebagian orang.
Bagi investor pemula, dunia saham mungkin terasa seperti negeri asing. Tapi tenang, nggak perlu takut dicap sok tahu kalau kamu belum ngerti istilah-istilah kayak cuan, koreksi, atau bandar. Justru, memahami bahasa seperti ini, para investor senior bisa jadi jembatan untuk kamu bisa ngobrol dan belajar lebih dalam tentang investasi saham.
Meskipun istilah-istilah saham ini bisa bikin suasana investasi jadi lebih santai dan akrab, penting buat kamu untuk memahami makna sebenarnya di balik kata-kata tersebut, seperti:
1. Bull vs Bear
Bull Market: Ini tuh kondisi pas pasar lagi happy-happy aja. Harga-harga saham pada naik, investor pada senyum-senyum. Bayangin aja banteng yang lagi ngamuk, nanduk ke atas terus. Nah, begitu juga grafik sahamnya, naik melulu.
Bear Market: Nah, kalau yang ini kebalikannya. Pasar lagi lesu, harga-harga pada turun. Mirip beruang yang lagi hibernasi, males gerak. Grafik sahamnya juga gitu, turun terus kayak lagi slide di waterboom.
Tips: Pas bull market, jangan ikut-ikutan euphoria. Pas bear market, jangan ikutan panik. Tetap kalem dan analisis dengan kepala dingin.
2. Blue Chip
Saham blue chip itu ibarat mobil Mercedes di dunia otomotif. Punya reputasi bagus, perusahaannya stabil, dan biasanya udah lama berkiprah di industri. Contohnya kayak Unilever, Telkom, atau Bank BCA.
Ingat ya: Blue chip bukan jaminan selalu untung, tapi risikonya biasanya lebih kecil dibanding saham gorengan.
3. IPO (Initial Public Offering)