Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Impak Media Sosial Terhadap Belanja yang Tak Terkendali

10 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda iseng scroll media sosial, tiba-tiba melihat iklan baju super keren yang harus dimiliki, atau action figure dari karakter anime favorit yang sulit sekali ditemukan di toko offline? 

Eh, tau-tau keranjang belanja online sudah penuh  dengan barang-barang yang tadinya nggak kepikiran dibeli. Rasanya familier? Yap, itu dia efek media sosial terhadap belanja yang bisa jadi kebablasan.

Tapi, tenang dulu. Kita nggak sedang menyalahkan media sosial sepenuhnya, kok. Media sosial punya banyak sisi positif, salah satunya sebagai sarana hiburan dan sumber informasi. Nah, masalahnya ada di gimana kita menyikapi konten yang berseliweran di lini masa.  Termasuk dampak media sosial terhadap kebiasaan belanja kita.

Pernah nggak kepikiran beli sesuatu padahal belum tentu butuh? Bisa jadi itu karena iklan di media sosial. Platform medsos seperti Instagram dan Facebook menggunakan algoritma canggih yang menargetkan iklan sesuai minat dan kebiasaan pengguna. Jadi, nggak heran kalau tiba-tiba muncul iklan sepatu olahraga terbaru padahal kita baru saja like postingan tentang gaya hidup sehat.

Selain iklan bertarget, para influencer juga punya pengaruh besar terhadap kebiasaan belanja kita. Mereka kerap memamerkan gaya hidup glamor dengan barang-barang branded terbaru. Entah itu outfit kece dari ujung rambut sampai ujung kaki, gadget canggih keluaran terbaru, atau perlengkapan traveling yang bikin iri. Nggak jarang, gaya hidup yang ditampilkan influencer ini memicu keinginan untuk memiliki barang serupa, meskipun sebenarnya nggak terlalu dibutuhkan.

Terus-menerus terpapar iklan dan gaya hidup influencer di media sosial bisa memengaruhi psikologis kita, lho. Perasaan FOMO (Fear of Missing Out) alias takut ketinggalan zaman bisa mendorong kita untuk membeli barang yang sedang tren, meskipun nggak sesuai dengan budget. Selain itu, dopamin, hormon yang memicu rasa senang, ikut berperan. Ketika membeli sesuatu yang baru, apalagi barang tersebut ditampilkan dengan menarik di media sosial, otak kita akan melepaskan dopamin, sehingga kita merasa senang dan puas. Nah, inilah yang bisa memicu perilaku belanja impulsif.

Dampak Negatif Belanja Tak Terkendali

Belanja yang nggak terkendali akibat pengaruh media sosial bisa menimbulkan dampak negatif, di antaranya:

Finansial. Utang menumpuk, tabungan terkuras, dan kesulitan mengatur keuangan adalah beberapa risiko yang bisa terjadi.

Stres. Tekanan finansial akibat belanja impulsif bisa memicu stres dan kecemasan.

Hubungan interpersonal. Masalah keuangan yang disebabkan belanja berlebihan bisa berdampak pada hubungan dengan keluarga dan pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun