Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Writer

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kecanduan Layar Gadget, Penyakit Abad 21?

1 Oktober 2024   09:28 Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:14 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak sih kalian merasa gelisah kalau lagi nggak pegang hape? Atau suka ngerasa ada yang kurang kalau belum cek media sosial? Wah, kalau iya, bisa jadi kalian kena penyakit abad 21, yaitu kecanduan layar gadget.

Ya, di jaman yang super digital kayak sekarang ini, kemana pun kita memandang, pasti ada aja yang sibuk ngeliatin layar gadget. Coba ngaku, siapa yang pernah ngerasa FOMO (Fear Of Missing Out) kalau nggak update status atau stalking kehidupan orang lain di media sosial?

Tapi tahukah kalian, kalau kebiasaan ini bisa berdampak buruk lho,  buat kesehatan mental dan fisik kita.

Faktanya, menatap layar berlebihan  justru bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti gangguan kesehatan fisik.

Pernah ngalami mata lelah, leher tegang, atau sakit punggung? Kebiasaan menatap layar terus menerus bisa bikin otot tegang, mata kering, dan bahkan gangguan penglihatan. Nggak cuma itu, kurang gerak karena kelamaan main hape juga bisa bikin kita gampang obesitas.

Sering merasa cemas dan gelisah kalau nggak pegang hape? Hati-hati, ini bisa jadi gejala nomophobia, yaitu ketakutan berlebihan tanpa gadget. Selain itu, kecanduan layar juga bisa bikin kita jadi susah konsentrasi, mudah tersinggung, dan rentan mengalami depresi.

Menurunnya kualitas hubungan sosial. Bayangin aja, lagi nongkrong sama temen, tapi yang sibuk sendiri main hape. Nggak asyik, kan? Screen Addiction bisa bikin kita jadi kurang bersosialisasi, lebih suka ngobrol di dunia maya daripada dunia nyata. Hubungan sama keluarga dan temen jadi jauh.

Bagi kita yang udah terlanjur kecanduan layar, tenang aja. Selalu ada jalan keluar kok.

Langkah pertama adalah sadari dulu seberapa banyak waktu yang kita habiskan buat main hape. Coba cek fitur "Screen Time" di smartphone kalian. Ini bisa jadi alarm buat kita lebih aware sama kebiasaan sendiri.

Pernah denger istilah ini? Detoks digital artinya memutuskan sementara penggunaan gadget. Coba challenge diri kalian buat nggak pegang hape selama beberapa jam atau bahkan sehari penuh. Ganti aktivitas kalian dengan yang lebih sehat, misalnya olahraga, baca buku, atau ngobrol sama keluarga.

Bikin aturan sendiri tentang kapan boleh dan kapan nggak boleh main hape. Misalnya, matikan notifikasi selama jam kerja atau belajar, dan hindari main hape sebelum tidur.

Cari aktivitas pengganti. Ubah kebiasaan main hape dengan aktivitas yang lebih menarik, misalnya hobi baru, berkebun, atau jalan-jalan. Pastikan aktivitas pengganti ini bisa membuat kalian bahagia dan terpenuhi.

Minta bantuan orang lain. Kalau kalian rasa susah mengatasi kecanduan layar sendiri, jangan ragu buat minta bantuan. Bisa ke psikolog, konselor, atau kelompok dukung yang fokus pada masalah kecanduan.

Nah, itulah beberapa tips untuk mengatasi kecanduan layar.  Ingat,  semua  butuh  proses.  Jangan  frustasi  kalau  gagal  sekaligus.  Yang  penting  adalah  konsisten  dan  terus  berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun