Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Writer

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Man. City Bikin EPL jadi Farmers League?

20 Mei 2024   12:41 Diperbarui: 20 Mei 2024   12:42 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twitter Manchester City

City sebelumnya hanyalah tim medioker yang sering berkutat di papan tengah EPL. Namun sejak kedatangan Sheikh Mansour, City dirombak abis hingga membuat klub Manchester Biru itu merajai EPL.

Mereka memang menggelontorkan uang begitu banyak di bursa transfer, namun tetap semuanya gak bisa dicapai dalam sekejap.

Butuh beberapa tahun setelah mengakuisisi klub City untuk kembali menjuarai liga Inggris, yang didapat pada musim 2011/2012, lewat gol penentuan dramatis dari Aguero.

2 tahun berselang, mereka kembali jadi juara lagi setelah Liverpool gagal menang di akhir-akhir musim 2013/2014. City yang lebih konsistenpun akhirnya menggeser The Reds dan memastikan diri untuk jadi juara.


Kedatangan Pep Guardiola

EPL benar-benar dijadikan farmer league setelah Man. City mendatangkan pelatih sekelas Pep Guardiola.

Setelah sukses bersama Barcelona dan Bayern Munchen, Pep akhirnya mendarat di kota Manchester di awal musim 2016/2017.

Memang, saat itu Pep belum bisa jadi juara di musim pertamanya menangani The Cityzen. Chelsea lah yang keluar sebagai juaranya setelah anak asuhan Antonio Conte berada di posisi atas dengan 93 Poin.

Namun, setelahnya City benar-benar gila di EPL. Mereka sering konsisten menyapu bersih 3 poin melawan tim-tim kecil. Hal inilah yng menjadi batu sandungan bagi para pesaingnya saat beradu dalam title race.

Bayangkan, hingga saat ini dalam 8 musim kepelatihan Pep di City, mereka memenangkan enam diantaranya.

Hanya Chelsea dan Liverpool yang sanggup menghentikan langkah Pep untu meraih gelar liga Inggris.

Chelsea memenangkannya di musim pertama Pep, sementara Klopp mematahkan dominasi City di EPL pada musim 2019/2020.

Saat itu, Liverpool memang benar-benar tak terhentikan. Dengan trio Salah, Firmino, Mane di depan, plus Alisson dan Van Dijk yang memberikan ketenangan di lini pertahanan, membuat skuat Klopp memang benar-benar layak saat itu untuk meraih trophy EPL setelah menanti selama 30 tahun.

Konsistensi Man. City

Poin demi poin didapat hingga mereka sangat konsisten di puncak. Hal itulah yang sulit diikuti para pesaing.

Bayangkan, Liverpool masih belum bisa jadi juara walau dalam 2 musim poin mereka menyentuh angka 97 dan 92.

Nasib serupa dialami rival sekota Man. United, yang harus mengakui jika City yang terbaik, setelah poinnya tertinggal jauh 10 poin pada musim 2020/2021.

Korban terbaru ada pada diri Arsenal. Sialnya, Meriam London mesti rela "menjaga trophy" Man. City selama 2 musim beruntun.

Musim lalu, Arsenal sempat unggul jauh, namun sang Gajah harus jatuh dari pohon karena puncak diambil alih City.

Pun demikian di akhir musim ini. Setelah tadi malam, Halland dkk lah yang akhirnya mengangkat piala tersebut.

Padahal, musim ini tim biru langit ini sempat oleng di beberapa pertandingan. Akan tetapi, Arsenal justru tak sanggup mengamankan posisi puncak. Rentetan hasil minor seperti saat takluk dari Aston Villa dan Fulham menjadi alarm bahaya, karena City bakal ngegas jika dalam berada pacuan gelar juara.

Dan akhirnya terbukti. Setelah ditahan imbang Arsenal di Etihad, Skuad Pep menyapu bersih sembilan kemenangan sisa di akhir musim.

Pil pahit harus mereka terima, jika benar-benar tidak bisa konsisten apabila bertarung dengan City dalam title race.

Hal ini bukan hanya berlaku buat Arsenal, tetapi juga bagi semua tim yang menjadi pesaing City jika ingin merebut Liga Inggris.

Musim depan, tampaknya City masih mendominasi. Namun, tim lain pun tentu tidak mau menyerah begitu saja untuk mematahkan dominasi The Cityzen di ranah Inggris.

Selain Arsenal, Liverpool biasanya menjadi pesaing kuat. Namun, Klopp sudah tak ada lagi. Pelatih Feyenoord, Arne Slot pun ditunjuk sebagai pengganti.

Apakah pelatih baru Liverpool ini mampu merebut trofi EPL lagi, setelah Klopp melakukannya 4 tahun lalu?

Atau tim lain yang mampu melakukannya?

Atau bahkan City yang mampu mempertahankan juara Liga Inggris selama lima musim beruntun?

Kalau benar begitu, maka EPL sudah menjadi liga petani oleh City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun