Sebelumnya pada tahun 2019, Kane berhasil membawa Tottenham melaju ke partai final UCL. Namun, Liverpool terlalu kuat bagi mereka hingga takluk 2-0 kala itu.
Kane juga sempat main di final Euro ketika berkostum Timnas Inggris. Padahal, The Three Lions sedikit diuntungkan, karena venue final diselenggarakan di negara mereka, tepatnya Stadion Wembley, London.
Akan tetapi hal itupun gak cukup buatnya untuk meraih gelar, karena Italia berhasil merebutnya dalam drama adu penalti.
Berkostum Munchen
Kini Kane berbaju Munchen setelah pindah dari Spurs di awal musim. Peluang untuk mendapatkan satu trophy pun terbuka lebar, mengingat Munchen selalu juara liga selama 11 musim beruntun, hingga membuat Bundesliga jadi liga tani.
Namun malangnya nasibmu Harry Kane, karena ia datang disaat rival Bayer Leverkusen di bawah sang maestro pelatih Xabi Alonso lagi on fire.
Bayer Neverlusen. Dua kata itu kini sering terdengar, karena hingga saat ini Leverkusen masih unbeaten atau belum terkalahkan di semua ajang termasuk Bundesliga.
Hal itulah yang membuat mereka akhirnya ditasbihkan sebagai juara walau musim belum berakhir. Karena jarak poinnya secara matematis sudah tak bisa lagi dikejar oleh Munchen.
Asa juara liga pun lenyap. Namun, kesempatan buat dapat setidaknya satu piala musim ini masih ada di Liga Champions. Sayangnya, Kane dkk pun tersingkir disemifinal karena kalah aggregat gol 4-3 dari Real Madrid.
Dengan hasil ini memastikan Munchen harus puasa gelar musim ini, sekaligus membuat Kane masih harus menunda untuk kedatangan satu piala ke pelukannya.
Di liga dilangkahi Leverkusen, di UCL disingkirkan DNA UCL Madrid. Tampaknya nasib sial masih menghantuinya.
Sampai kapan Harry Kane mesti menunggu? Para fansnya pun sudah tak sabar!