Mohon tunggu...
Evie Usman
Evie Usman Mohon Tunggu... Guru - Yang berkali-kali jatuh cinta padamu

Aku wajib untuk tidak melukai hati orang-orang.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Kalandra dan Janjinya

16 Juni 2023   17:28 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maukah engkau jadi kekasihku?

                  -Kala-

Selembar surat di kertas putih bersampul sederhana yang berisi sebaris kalimat penawaran cinta diterima Gania dengan hati yang menghangat. Seluruh tubuhnya seperti ditumbuhi bunga yang indah. Kala yang ditemuinya 12 hari lalu di balai Desa ketika ia bersama teman-temannya memperkenalkan diri akan berada di Pulau Tarapa selama dua bulan untuk sebuah prasyarat yang wajib dilaksanakan oleh Mahasiswa dan Mahasiswi di setiap perguruan tinggi untuk ke sampai ke tahap pemakaian Toga.

Gania tidak bisa mengingat semua nama teman-teman Kala yang jumlahnya sembilan orang. Ia hanya tahu mereka terdiri dari lima perempuan dan lebihnya laki-laki. Kala lebih menonjol di antara sembilan mahasiswa itu. Dari yang ia dengar, Kala adalah pemimpin mereka. Koordinator Desa. Melihat Kala pertama kali, Gania mengingat Arjuna di cerita pewayangan yang dibacanya di perpustakaan sekolahnya di SMP. Tampan dan memiliki hati yang lembut. Ia menyamakan keduanya.

Anak-anak KKN itu melakukan banyak program kerja, dan ia selalu melibatkan pemuda-pemudi desa. Di Tarapa ini penduduknya rata-rata berpendidikan rendah, hanya tamat SD. Untuk ke sekolah yang jenjangnya lebih tinggi itu hanya ada di kota kabupaten yang ditempuh perjalanan laut selama delapan jam. Banyak yang cukup puas dengan ijasah SD. Gania beruntung, bisa mengenyam pendidikan SMP karena mempunyai Paman di kota dan ia menumpang di situ. Setamat SMP, ia memilih pulang untuk membantu ibunya membuat ikan Asin. Keinginannya untuk melanjutkan sekolah menengah atas dan kuliah, ia hanya bisa pendam. Ibunya seorang janda dengan dua anak. Ayahnya meninggal sepuluh tahun lalu ketika melaut. Perahu ikannya dihantam badai. Gania percaya: Ayahnya sekarang berada di kerajaan bawah laut. Ia yakini itu seperti para perempuan di pulau ini yang mengatakan demikian jika suaminya tidak pulang-pulang. 

Delapan hari yang lalu, anak-anak KKN itu mengadakan baksos membersihkan tepi di sepanjang pantai yang dipenuhi sampah. Gania ikut, dan ia berharap semoga warga desa sadar untuk tidak membuang sampah lagi di laut atau di pantai. Sebenarnya pulau mereka yang kecil cukup indah, hanya saja keberadaannya tidak diketahui para wisatawan. Pemerintah juga acuh dengan tempat ini. Gania bersyukur, sekelompok mahasiswa itu memilih di sini untuk ber-KKN. Semoga setelah pulang nanti, ia memperkenalkan pulau Tarapa.

Pelepah-pelepah kelapa dan sampah plastik yang terapung di pantai, menarik Kala untuk turun ke laut untuk membawanya ke daratan. Ia mengejar botol-botol yang semakin ia raih, botol itu terbawa arus semakin ke tengah. Kala berusaha menggapainya sampai tiba-tiba angin bertiup kencang membawa gelombang yang kuat. Ombak menghantam tubuh Kala. Dihempaskan ke sana ke sini. Gania yang melihat Kala tidak bisa berenang, ka angsung terjun ke laut menolong Kala. Ia mati-matian bertaruh dengan gelombang hingga bisa membawa tubuh Kala ke daratan. Tubuh pria tampan itu kemasukan banyak air. Gania menekan dada Kala untuk mengeluarkan air di dalam tubuhnya tapi gagal. 

Melihat Kala berhasil diselamatkan Gania, teman-temannya mendekat ke mereka. Muka mereka semua panik tanpa tahu harus melakukan apa-apa. Pikiran mereka sama, bagaimana jika Kala kehilangan nyawa. Tanpa pikir panjang dan peduli orang-orang di sekelilingnya, Gania memberi Kala napas buatan. Ia pertama kali melakukan ini, demi keselamatan anak kota itu. Usahanya tidak sia-sia, Kala langsung terbatuk dan cairan asin langsung tumpah dari perutnya.

"Terimakasih." Laki-laki berambut cepak mewakili Kala mengucapkan terimakasih. Yang lainnya tak berhenti memuji Gania.

"Kau hebat." 

"Kau penyelamat teman kami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun