Mohon tunggu...
Evie Usman
Evie Usman Mohon Tunggu... Guru - Yang berkali-kali jatuh cinta padamu

Aku wajib untuk tidak melukai hati orang-orang.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Kalandra dan Janjinya

16 Juni 2023   17:28 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leon menyeringai. Ia meninggalkan Kala dengan muka yang sama-sama dingin. Seharusnya perilaku Kala di pulau ini membuatnya ada kesempatan untuk mendekati Elisa lagi. Tapi, entah, ia tidak tega disakiti oleh Kala.

*** 

Sehari sebelum meninggalkan Pulau Tarapa, di tempat yang telah disepakati di surat, Kala menemui Gania di tepi pantai. Gadis berusia 18 tahun itu yang lebih datang lebih awal, matanya tampak berkaca-kaca. Dirasanya waktu terlalu cepat berjalan. Sang pujaan sudah harus kembali ke kota.

Kala memberanikan diri memegang tangan Kala yang membuat jantung Gania berdetak takberaturan. Ini adalah pertama kali jatuh cinta, ini pertama kali ia disentuh, hingga ia merasa dunianya sangat sempurna di petang hari ini.

"Saya janji, suatu saat saya akan datang ke sini, menikahimu lalu membawa ke kota.".

Gania dilambangkan oleh janji Kala. Rasanya, ia ingin waktu berjalan cepat dan momen indah itu cepat tertunaikan. Tapi, hatinya kembali gamang. Ia tidak berpendidikan tinggi, miskin, dan wajahnya tidak terlalu cantik. Bisa saja orang tuanya tidak setuju dengan hubungan yang Kala bangun.

"Jangan berjanji yang tidak bisa kau tepati, Kak."

"Percaya padaku, Nia. Aku akan datang." Kala mencium punggung tangan Gania dengan lembut. Diusapnya kepala yang berambut ikal itu. Diyakinkannya Gania, agar ia tidak ragu dengan janjinya.

Gania mengangguk. Ucapan-ucapan Kala yang tulus, takbisa membuatnya tidak percaya. Ia akan menunggu dengan setia sampai Kala datang memenuhi janji.

Keesokan hari, rombongan anak KKN itu pergi meninggalkan pulau Tarapa. Warga merasa berat melepas kepergian mereka. Mahasiswa itu memberi mereka banyak ilmu. Ibu yang buta huruf, diajari membaca. Memberi pelatihan membuat ikan kaleng yang bisa dijual.

Gania menatap kapal kayu yang bermuatan 50 orang itu meninggalkan pelabuhan kecil di Tarapa. Dilihatnya Kala melambaikan tangan ke arahnya. Gania menitikkan air mata, perpisahan ini sangat berat untuknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun