Mohon tunggu...
Evie Permata Sari
Evie Permata Sari Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Kemanusiaan

Penikmat senja dan kayuhan sepeda

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menanjak Bukan Lagi Sebuah Momok

1 Mei 2023   21:07 Diperbarui: 1 Mei 2023   21:51 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Etape keempat, Cirebon-Pekalongan 136 Km

Ini merupakan etape terpanjang 136 km dan juga merupakan etape terpanas dengan suhu udara kisaran 31 derajat celcius dan kondisi lalulintas yang padat dijalur Pantura. Pada etape ini kedatangan teman-teman Ranger yang berjumlah 5 (lima) orang dari Tangerang sengaja datang ke Cirebon untuk menemani kami sampai ke Pekalongan. Sampai diperbatasan Brebes, ternyata kami disambut oleh Kepala Dinas Perhubungan dan DLLAJR kota Brebes dialun-alun kota. Kami disuguhi buah-buahan, pisang rebus serta minuman juga disambut oleh banyak sekali komunitas sepeda. Disana sempat rehat sebentar sebelum dilepas kembali oleh kepala Dinas Perhubungan kota Brebes. Sesuatu yang tidak kami duga dengan penyambutan yang luar biasa kepada kami, rasanya benar-benar menyalakan semangat kami. Apalagi sejak dari kota Cirebon, sudah mendapatkan pengawalan dari DLLAJR dan POLANTAS membuat perjalanan kami jauh lebih aman melintasi jalur pantura.

Suasana panas yang menyengat membuat aku benar-benar kehabisan nafas sehingga selalu diingatkan untuk terus minum setiap 10 menit sekali. Makanan dan minuman terus diberikan oleh Tim Logistik kepada kami, sembari mengayuh sepeda. Tidak disangka ternyata cukup lihai juga aku bisa menerima bike feeding dari mobil logistik, seperti atlet saja kami semua. Padahal selama simulasi latihan tidak pernah ada latihan bike feeding, dimana konsumsi makanan dan minuman diberikan dari mobil logistik sambil berjalan dan kita tetap mengayuh sepeda tanpa harus berhenti.

Perjalanan yang cukup melelahkan tetap saja selalu diselingi dengan candaan, baik dari Tim Logistik maupun dari Tim Srikandi. Ketika aku sudah kelelahan, mobil logistik melintas dan Mas Wang akan meneriakan pada kami;

“mau pesen apaan…” 

kita semua akan berteriak, 

“pecel lele”, “rujakkkk”, “es campur"

dan kami semua tertawa… hilang sesaat panasnya Pantura. 

Dan lagi-lagi sebelum melewati perbatasan kota Pekalongan, kami sudah ditunggu banyak sekali komunitas pesepeda yang akan mengantarkan kami memasuki kota Pekalongan. Benar-benar hal yang diluar dugaan. Begitu besarnya apresiasi masyarakat terhadap perjalanan para Tim Srikandi ini menuju Jepara. Kami merasa tidak sendiri tetapi selalu ditemani dan disemangati oleh masyarakat yang daerahnya kami lintasi. Pukul 16.35 wib, dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, kami sampai di penginapan Pekalongan dengan penyambutan yang luar biasa dari komunitas sepeda yang berada di Pekalongan dan juga rekan-rekan media yang sudah berkumpul di sana. 

Perjalanan terpanas yang kami lintasi berakhir sudah dengan tepukan gemuruh dan jabatan hangat dari komunitas sepeda, serta kawalan dari teman-teman Ranger melupakan wajah-wajah kami yang telah terbakar matahari. Hasil pemeriksaaan dokter pada malam hari, tensi darah kami rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan hasil pagi sebelum memulai perjalanan. Tetapi kami semua sampai dengan selamat dan tidak kurang suatu apapun dari semua Tim. Tak lupa pula setiap aku sampai atau menjelang keberangkatan dari satu etape ke etape lain pasti aku langsung mengabarkan ibuku, karena beliau sarat dengan doa-doa sepanjang perjalananku.

Etape kelima, Pekalongan-Semarang dengan jarak tempuh 97 Km.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun