Mohon tunggu...
Evi Ayu
Evi Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nilai Religius Puisi WS Rendra

22 Mei 2023   19:38 Diperbarui: 23 Mei 2023   21:05 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bahwa putraku hanya titipan-Nya "

Bagian  ini menggambarkan tentang kepemilikan tuhan terhadap segala yang ada di semesta. Sebuah hal di dunia ini sejatinya hanya 

sebuah titipan yang tuhan sendiri berhak menggambilnya kapan pun.

"Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka." 

Disini penulis juga mengungkapkan keresahan nya ketika titipan untuknya kembali di ambil oleh sang pemilik semesta.

Pada baris baris puisi yang di tuliskan menggambarkan betapa manusia selalu merasa kurang dan lupa bersyukur.

Pada bait terakhir terdapat ungkapan keputusasaan penulis terhadap dirinya sendiri, dia sadar bahwa semua hanya sebuah titipan 

tapi ia selalu merasa sedih dan hancur ketika titipan itu di ambil darinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun