Mohon tunggu...
Evi Andriani
Evi Andriani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger, Pengurus di Rumah Produktif Indonesia (RPI), Pengurus di FLP Cabang Medan

Seorang wanita sederhana senang dengan warna ungu, suka menulis, meneliti, membaca dan berdakwah di sekolah serta kampus

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dahsyatnya Kekuatan Cinta dan Maaf; Trombosit Naik

23 November 2012   02:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:48 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah wa syukurillah, trombosit Evi 176.000 /ul. Hadiah terindah dari Allah di hari ulang tahun saya 9 Muharram 1434 H (5 Oktober 2012). Subhanallah, selama ITP baru ini trombosit di atas 150.000 /ul.

Sudah enam atau tujuh bulan tidak cek darah. Dokter yang merawat saya "DR.Gino Tann,Sp.PK,MD,Ph.D (London), FISH" selama ini berkata, "Evi baik dan sehat kok, diminum aja obatnya secara teratur dan hindari makanan yang saya larang. Jadi ga perlu cek darah."

Namun, karena penasaran saya cek hari ini. Maafi Evi ya dokter, Evi coba cek di laboratorium.

Selama ini saya selalu mematuhi nasehat dokter saya. Untuk mengontrol kesehatan agar lebih baik, saya juga dibantu oleh sahabat-sahabat dan juga orang terdekat. Seperti makanan yang tidak boleh saya konsumsi sering mereka ingati; jika saya sedih, mereka kasih motivasi dan semangat; jika saya mulai stres karena beban pikiran, mereka selalu dekat untuk beri solusi.

Saya juga sering curhat ke sahabat dekat dan dokter saya, jika hati saya sedih. Seperti ada yang berkata kasar pada saya, ada yang fitnah saya, ada yang tidak suka sama saya, saya suka adukan. Saya ga mau pendam. Di sholat kita berdoa; di lapangan, kita bercerita.

Dokter saya melarang saya makan yang asam-asam, maka saya pun mematuhinya. Melarang saya minum susu, saya juga mematuhinya. Tiap flu dan batuk harus memberitahunya, maka saya lakukan. Beliau suruh saya sering makan sayur hijau, saya juga lakukan.

Saya cek hari ini, karena saya takut akibat cobaan saya beberapa minggu ini, membuat ITP saya aktif. Saya juga takut gejala lupus saya aktif.

Sebelumnya saya dapat cobaan yaitu saya demam tinggi 39 derajat, saya takut trombosit turun. Ternyata tidak, malah naik.

Saat saya coba-coba minum susu (karena ingin sekali meminumnya), saya menjadi mencret dan BAB berdarah. Alhamdulillah trombosit tidak berpengaruh.

Saat itu terjadi, saya selalu minta maaf pada Allah dan tubuh sendiri.

-saat demam tinggi saya berkata:

"Ya Allah, maafkanlah aku karena aku banyak berbuat dosa dan lalai. Sehingga aku menyakiti tubuhku. Aku ikhlas, Aku pasrah. Aku serahkan semua padaMu" dan juga pada tubuh saya minta maaf dan lakukan teknik pernafasan yang teratur seperti SEFT/QLT/hypnosis, "Tubuhku maafkanlah aku karena telah menyakitimu. Selanjutnya minta maaf ke semua bagian panca indera tubuh"

Tak lupa juga tetap minum obat dari dokter, karena ia adalah orang yang berilmu.

Begitu juga saat saya sakit perut, migrain, pusing, saat tubuh mulai pendarahan di kulit, saat BAB berdarah, saat mimisan, dll. Saya sering lakukan hal-hal tersebut. Saya pun sehat.

Setelah saya sehat, muncul cobaan lagi. Saya dapat tekanan-tekanan atau ejekan dari beberapa pihak, saya takut sekali trombosit turun karena emosi tidak stabil dan jantung saya sakit sekali. Kepala migrain sangat dahsyat dan air mata tiada berhenti. Alhamdulillah, dapat semangat dan nasehat dari orang-orang terdekat dan saya pun bisa kontrol emosi saya.

Dahsyat sekali kekuatan cinta dan kasih sayang dari teman-teman sekitar kita. Dahsyatnya kita meminta maaf pada Allah dan tubuh kita sendiri.

Saya juga bahagia karena teman-teman saya di beberapa organisasi/komunitas yang sangat memahami keadaan saya, sehingga kita bekerja bersama-sama dengan ikhlas dan bersinergi untuk saling membantu dalam setiap acara kegiatan. Dan acara kita berjalan lancar dan sukses.

"Saat kita ada masalah, jangan diam. Pelajari masalah dan cari solusi. Dekati Allah, dekati orang-orang yang mencintai kita. Mintalah nasehat dari orang-orang yang berilmu. Sehingga ada kemudahan dibalik kesulitan. Ada usaha untuk mencapai keberhasilan."

Jangan malu mengatakan keadaan kita pada teman-teman terdekat kita, karena bisa jadi mereka akan beri semangat, motivasi dan doa. Jangan malu meminta saran dan nasehat dari orang-orang berilmu atau yang lebih berpengalaman, karena ia akan berikan solusi. Bersyukurlah saat kita ada masalah atau cobaan, karena itu adalah nikmat. Nikmat yang menyadarkan akan kesalahan kita, nikmat sebagai petunjuk untuk menyembuhkan dan mengenali cobaan yang ada pada diri kita dan nikmat untuk mendekatkan kita kepada Sang Pencipta juga orang-orang disekeliling kita.

Medan, 22 Nov 2012

~Evi A.~

Betapa Allah mencintaiku, betapa bersyukurnya punya banyak sahabat yang menyayangiku baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Terima kasih sahabat. Juga untuk semua organisasi/komunitas yang selalu menerima keadaan saya apa adanya :).

Untuk teman-teman yang berpuasa 9 dan 10 Muharram 1434H, met puasa ya. Semoga berkah selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun