Mohon tunggu...
Eva Rosita
Eva Rosita Mohon Tunggu... Lainnya - Art and Education

Art, Linguistics, and Education

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nge-fans dengan Pintar buat Generasi Milenial dan Generasi Z

24 Desember 2017   18:31 Diperbarui: 24 Desember 2017   18:36 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Idola juga manusia dan menjalani hidupnya sendiri. Jadilah fans yang smart dengan menganalisa hal yang sebenarnya terjadi dan kaitkan dengan bagaimana kita bisa hidup secara lebih baik. Tidak hanya kasus bunuh diri, namun kasus narkoba, pelecehan seksual, skandal, dan lain-lain kerap menjadi sorotan karena posisi mereka sebagai entertainer. Alih-alih menghakimi atau menanggapi secara berlebihan, lebih baik kita menjadikannya sebagai pembelajaran tentang do and don'ts tentang kehidupan.

6. Memilih panutan lain yang bisa memperkuat

Figur otoritas memegang peranan penting bagi perkembangan mental seseorang. Selain orangtua, keluarga terdekat, teman dan lingkungan, ternyata idola juga memiliki andil besar terhadap arah hidup dan cara berpikir. Memiliki idola yang cantik, ganteng, dan berbakat memang menyenangkan apalagi jika punya komunitas sehingga bisa berbagi kekaguman terhadapnya. Namun lebih bagus lagi jika panutan tersebut dilihat dari karakter dan tindakan positif yang dilakukan. Jika kedua hal tersebut tidak ada, hmm...pasti ada panutan lain yang lebih bisa menginspirasi.

7. Membaca hal-hal yang bisa memotivasi

Media cenderung meliput fenomena atau kejadian-kejadian faktual yang terjadi saat ini. Sayangnya berita-berita tersebut didominasi oleh liputan kriminalitas, politik dan lainnya yang melaporkan informasi yang kurang baik. Hal terbaik untuk menyeimbangkannya adalah dengan tidak membacanya sama sekali atau mengalihkan bacaan ke informasi positif tentang hidup, tips, tutorial, dan kutipan-kutipan yang menginspirasi.

8. Hindari menonton atau membaca berita negatif secara intens.

Ungkapan 'cukup tau aja' pas untuk menggambarkan hal ini. Walaupun kalau urusannya dengan idola, tentu kita mengikuti semua informasi tentangnya, yang harus diperhatikan jika mendapati berita negatif adalah hindari berlarut-larut dan berfikir bahwa it's the end of the world. Tontonan dan berita miring lainnya juga perlu dibatasi karena efek yang ditimbulkan dapat berupa paranoid dan kegelisahan sehingga akhirnya aktivitas sehari-hari dan cara berpikir ikut terpengaruh.

9. Ingatlah hal-hal baik tentang idola

Puncak dari perasaan damai adalah bersyukur. Walaupun banyak hal yang disayangkan, namun bersyukurlah bahwa sang idola sudah memberikan warna terhadap kehidupan. Percaya bahwa semua akan tetap hidup dengan baik setelah itu. Life goes on...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun