Empati berbeda dengan simpati. Menurut KBBI, simpati merupakan keikutsertaan merasakan perasaan (senang, susah, dan sebagainya) orang lain. Simpati lebih banyak melibatkan perasaan. Sementara, empati merupakan perasaan dimana seseorang mengerti baik dalam sisi emosional, maupun intelektual.Â
Penting bagi seorang pemimpin untuk miliki rasa empati. Pemimpin yang memiliki skill sosial yang baik, cenderung akan lebih efektif dalam mengelola hubungan kerja, yaitu dalam ranah tugas kantor dan orang-orang dalam lingkungan kantor.Â
Hal ini disebabkan karena mereka memahami orang lain dan dapat mengendalikan emosi. Karena pada dasarnya seorang pemimpin tidak hanya harus pintar bicara, namun juga pintar mendengarkan dan pintar memahami.
Pemimpin harus belajar menggunakan nilai-nilai intuisi, emosi, kebaikan, empati, empati, dan kejujuran untuk mengambil keputusan yang sepenuhnya berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Pemimpin harus belajar melibatkan orang lain secara adil dan terbuka. Pemimpin tidak hanya harus belajar berbicara dengan baik, mereka juga harus mendengarkan dan memahami informasi faktual.Â
Pemimpin harus belajar mendengar dan melihat kebenaran dan tidak menempatkan situasi orang lain dalam kesulitan hidup. Tetapi Anda dapat menciptakan peluang untuk sukses dalam hidup. Pemimpin perlu belajar membuat keputusan berdasarkan logika cerdas, emosi cerdas, dan alasan yang membuat segala sesuatunya nyaman dan baik bagi semua orang.Â
Para pemimpin perlu belajar menjadi mentor yang bijaksana bagi orang-orang di sekitar mereka, menjadi inspirasi untuk menyebarkan semangat dan motivasi mereka, dan membawa nilai kemenangan hidup ke dalam hati setiap orang.
https://literasikitaindonesia.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H