Di era yang serba cepat ini, dimana semua orang berlomba-lomba dengan waktu, seringkali kita lupa untuk menikmati momen kecil yang penting, termasuk saat kita makan. Pernah denger gak sih tentang "Mindful Eating"? Kalau belum, yuk, aku ajak kamu kenalan lebih dekat dengan konsep yang bisa jadi game changer dalam cara kamu menikmati makanan.
Mindful Eating: Apa Itu?
Mindful Eating, meski terdengar seperti istilah baru yang mungkin membingungkan, sebenarnya adalah suatu konsep yang sangat sederhana namun memiliki dampak luar biasa pada cara kita menikmati makanan. Jangan khawatir jika terdengar rumit, karena esensinya adalah tentang memakan makanan dengan kesadaran penuh. Bayangkan saja momen saat kamu duduk untuk makan, benar-benar fokus pada makanan di depanmu, tanpa gangguan dari gadget atau pikiran yang melayang ke sana kemari.
Pentingnya Mindful Eating terletak pada kemampuan untuk merasakan setiap aspek makanan yang ada di piring kita. Dengan menjadikan makanan sebagai pusat perhatian, kita bukan hanya mengonsumsi kalori, tetapi benar-benar merasakan pengalaman makan dengan lebih mendalam. Mulai dari tekstur yang kita kunyah, rasa yang menggoda lidah, hingga aroma yang memikat penciuman kita. Ini adalah perjalanan sederhana menuju kenikmatan makanan yang lebih autentik dan menyadari nilai sejati dari pengalaman makan.
Menghilangkan distraksi seperti gadget atau pikiran yang melayang ke berbagai tempat, kita bisa lebih menghargai dan menikmati setiap gigitan. Ini bukan hanya tentang mencapai tujuan kesehatan, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang lebih sehat dan bermakna dengan makanan. Dengan mempraktikkan Mindful Eating, kita mengajak diri kita sendiri untuk melibatkan diri sepenuhnya dalam momen makan, menciptakan ikatan yang lebih kuat antara tubuh dan makanan yang kita konsumsi.
Yuk normalize mindful eating di manapun tempat kamu makan.
Even kamu di resto, cafe, sampe warteg sekalipun kita berhak buat tetep nerapin mindful eating. pic.twitter.com/duJqHUj7dK--- Catch Me Up! (@catchmeupid) January 26, 2024
Kenapa Harus Mindful Eating?
Pertanyaan bagus! Di tengah rutinitas yang padat, sering kali kita makan hanya sebagai rutinitas belaka, tanpa benar-benar menikmati makanan. Akibatnya? Bisa jadi kita makan lebih banyak atau lebih sedikit dari yang seharusnya. Nah, dengan Mindful Eating, kita diajak untuk kembali ke inti dari makan itu sendiri - menikmati makanan dan memberi tubuh apa yang benar-benar dibutuhkan.
Bagaimana Caranya?
Oke, sekarang masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu. Gimana sih cara praktikin Mindful Eating ini? Gampang banget, kok. Ikuti langkah-langkah simpel berikut:
1. Duduk Tenang dan Bersyukur: Sebelum makan, cobalah untuk duduk dengan tenang dan tarik napas dalam-dalam. Bersyukurlah atas makanan yang ada di depanmu.
2. Perhatikan Makananmu: Lihat warnanya, cium aromanya. Bayangkan proses yang dilalui makananmu sebelum sampai di piringmu.
3. Kunyah dengan Perlahan: Kunyah makananmu secara perlahan dan benar-benar rasakan setiap gigitannya. Ini membantu kamu menikmati rasa makanan lebih maksimal dan membuat pencernaanmu lebih mudah.
4. Dengarkan Tubuhmu: Berhentilah makan sebelum kamu terlalu kenyang. Mindful Eating mengajarkan untuk mendengarkan sinyal dari tubuh kita, bukan makan sampai piring kosong.
5. Hilangkan Gangguan: Matikan TV, letakkan ponselmu jauh-jauh. Saat makan, fokuslah hanya pada makanan dan sensasi yang kamu rasakan.
Manfaat Mindful Eating
Praktik Mindful Eating ini gak cuma tentang makan dengan perlahan loh, tapi juga tentang membangun hubungan yang lebih sehat dengan makanan. Manfaatnya? Banyak!
Berat Badan Ideal
Memahami sinyal tubuh merupakan kunci utama dalam menjaga keseimbangan asupan makanan kita. Saat kita mulai mendengarkan dan menginterpretasikan apa yang tubuh kita katakan, kita menjadi lebih peka terhadap perasaan kenyang dan lapar. Proses ini membantu kita untuk mengenali kapan saatnya untuk mulai makan dan kapan harus berhenti, sehingga kita tidak makan lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Pendekatan ini sangat efektif untuk menghindari overeating yang seringkali menjadi penyebab utama kenaikan berat badan.
Dengan praktik mendengarkan tubuh, kita secara bertahap belajar untuk mengontrol porsi makanan dengan lebih baik. Ini bukan hanya tentang mengurangi jumlah makanan yang kita konsumsi, tetapi lebih kepada mengonsumsi makanan dengan bijak sesuai dengan kebutuhan nyata tubuh kita. Proses ini memungkinkan kita untuk lebih menikmati setiap gigitan dan menghargai makanan yang kita makan tanpa perasaan bersalah atau takut akan berat badan bertambah.
Akhirnya, kemampuan untuk mengontrol berat badan melalui pendengaran terhadap tubuh bukan hanya menguntungkan secara fisik, tetapi juga secara psikologis. Kita menjadi lebih percaya diri dengan pilihan makanan kita dan merasa lebih puas dengan pola makan kita. Dengan demikian, mengadopsi pendekatan mindful eating dengan mendengarkan tubuh bukan hanya cara untuk menjaga berat badan ideal, tetapi juga langkah menuju gaya hidup yang lebih sehat dan bahagia.
Pencernaan Lebih Baik
Memakan makanan dengan perlahan dan mengunyahnya dengan baik adalah praktik sederhana yang memiliki dampak signifikan terhadap sistem pencernaan kita. Ketika kita meluangkan waktu untuk mengunyah makanan secara menyeluruh, kita memudahkan kerja sistem pencernaan. Proses pengunyahan yang teliti ini membantu menghancurkan makanan menjadi partikel yang lebih kecil, membuatnya lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Ini bukan hanya tentang menghindari rasa tidak nyaman seperti kembung atau sakit perut, tetapi juga tentang memaksimalkan penyerapan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.
Selain itu, makan dengan perlahan memberikan waktu yang cukup bagi otak untuk menerima sinyal kenyang dari perut. Proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit. Dengan mengadopsi kebiasaan makan dengan perlahan, kita cenderung makan dalam porsi yang lebih sesuai dengan kebutuhan energi kita, yang secara tidak langsung mendukung pencernaan yang lebih lancar dan menghindari kelebihan asupan yang bisa memberatkan sistem pencernaan.
Mengunyah makanan dengan baik dan makan secara perlahan tidak hanya meningkatkan kesehatan pencernaan, tetapi juga memperkaya pengalaman makan kita. Kita menjadi lebih sadar terhadap rasa, tekstur, dan aroma makanan, yang menjadikan setiap kali makan menjadi pengalaman yang lebih memuaskan. Dengan demikian, kebiasaan ini mendukung tidak hanya kesehatan fisik kita melalui pencernaan yang lebih baik, tetapi juga kesehatan mental kita dengan meningkatkan kepuasan dan kesenangan dalam makan.
Menikmati Makanan Lebih Maksimal
Ketika kita memperlambat proses makan dan memperhatikan apa yang kita konsumsi, kita mulai mengembangkan apresiasi yang lebih dalam terhadap makanan. Ini bukan hanya tentang rasa yang kita nikmati, tetapi juga tentang menghargai asal-usul makanan, usaha yang diperlukan untuk memproduksinya, dan nutrisi yang disediakan untuk tubuh kita. Dengan demikian, makan menjadi lebih dari sekedar aktivitas rutin; itu berubah menjadi pengalaman yang kaya dan penuh kesadaran, dimana setiap gigitan membawa kesempatan untuk berterima kasih dan mengakui nilai dari apa yang kita makan.
Selain itu, mempraktikkan penghargaan terhadap makanan kita dapat memotivasi kita untuk membuat pilihan yang lebih sehat. Ketika kita menyadari dan menghargai kerja keras petani, keajaiban alam yang memungkinkan makanan tumbuh, dan dedikasi yang diperlukan untuk membawa makanan ke meja kita, kita cenderung memilih makanan yang tidak hanya baik untuk kesehatan kita sendiri, tetapi juga untuk lingkungan. Ini mendorong konsumsi makanan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, yang pada gilirannya mendukung kesehatan planet kita.
Akhirnya, dengan meningkatkan penghargaan terhadap makanan, kita juga meningkatkan hubungan kita dengan makanan itu sendiri. Ini mengarah pada pengalaman makan yang lebih memuaskan dan lebih sedikit kecenderungan untuk makan secara berlebihan atau makan karena alasan emosional daripada kelaparan fisik. Kita mulai melihat makanan sebagai sumber nutrisi dan kenikmatan, bukan sebagai penghibur atau pengisi waktu. Dengan demikian, makan dengan penghargaan bukan hanya membantu kita secara fisik, tetapi juga secara emosional dan spiritual, memberikan dimensi yang lebih dalam pada aspek sehari-hari kehidupan kita.
Kurangi Stress
Mengadopsi pendekatan yang lebih tenang dan sadar terhadap proses makan dapat memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi tingkat stres. Ketika kita makan dengan perhatian penuh, kita mengalihkan fokus kita dari masalah atau kekhawatiran yang mungkin kita hadapi ke aktivitas makan itu sendiri. Ini memungkinkan otak kita untuk istirahat dari siklus pemikiran yang konstan dan memberikan kesempatan untuk menikmati keheningan dan ketenangan saat makan. Proses ini tidak hanya membantu menenangkan pikiran, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap makanan yang kita konsumsi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan dan mengurangi kecemasan.
Selain itu, makan dengan sadar mendukung ide bahwa makan bukan hanya tentang mengisi perut, tetapi juga tentang memberi nutrisi kepada tubuh dan pikiran. Dengan menaruh perhatian pada sensasi mengunyah dan menelan, serta merasakan rasa dan tekstur makanan, kita mempraktikkan mindfulness yang telah terbukti menurunkan stres. Praktik ini memfasilitasi koneksi yang lebih dalam dengan momen saat ini, mengurangi kecenderungan pikiran kita untuk berkeliaran ke masa lalu atau masa depan, yang sering kali adalah sumber kecemasan dan stres.
Terakhir, mengambil waktu untuk makan dengan tenang dan dengan kesadaran penuh bisa menyetel ulang dan menenangkan sistem saraf kita. Ini memicu respons relaksasi dalam tubuh, yang berlawanan dengan respons 'lawan atau lari' yang dikaitkan dengan stres. Melalui pernapasan yang lebih dalam, pengurangan kecepatan makan, dan peningkatan kesadaran, kita tidak hanya meningkatkan kesehatan pencernaan tetapi juga memperkuat kesehatan mental kita. Dengan demikian, makan secara sadar tidak hanya merupakan alat untuk menjaga kesehatan fisik tetapi juga strategi efektif untuk mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional kita.
Kesimpulan
Mindful Eating bukan sekedar tren atau gaya hidup yang sesaat. Ini adalah cara untuk kembali ke esensi makan yang sebenarnya - menikmati dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Dengan praktik ini, kita tidak hanya memperbaiki hubungan kita dengan makanan, tapi juga dengan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita.
Jadi, gimana? Siap untuk memulai perjalanan Mindful Eating dan merasakan perbedaannya dalam hidupmu? Ingat, seperti halnya belajar skill baru, butuh waktu dan kesabaran. Tapi percayalah, hasilnya worth it banget. Selamat mencoba!.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI