Mohon tunggu...
Little Eve
Little Eve Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Penulis fiksi pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pendaki

12 Juli 2022   14:23 Diperbarui: 12 Juli 2022   14:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kudaki sang gunung tapak demi tapak

Hingga puncaknya tertinggi

Sejuknya tiupan sang angin

Memudarkan rasa letih ini

Kusujud bersimpuh

Kuucapkan rasa syukurku Pada Yang Kuasa

Baca juga: Wahai Ayah

Kuteriakan namaku 

Kulambaikan tanganku

Kutancapkan Sang Saka Merah Putih Tercinta

Kuukir namaku di bebatuan

Kutatap indahnya sang cakrawala di senja hari

Sang mentari tersipu malu 

Bersiap kembali ke paraduannya

Burung - burung kembali ke sarangnya

Tak ada yang menandingi

Indahnya kecantikan Sang Ibu Pertiwi

Di Senja hari

Kubentangkan tenda 

Tuk menanti terbitnya sang fajar

Inilah jalan yang kutempuh

Demi keindahan Sang Ibu Pertiwi

Yang kurindukan

Kan kudaki

Bukit demi bukit, tebing demi tebing

Kan kulalui

Terjalnya sang gunung

Licinnya sang lembah

Kabut yang menyelimuti sang gunung

Dinginnya cuaca sang gunung

Tak kan menghentikan langkahku

Karena akulah sang pendaki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun