Mohon tunggu...
EVELYN DWINATASIA LUMBANGAOL
EVELYN DWINATASIA LUMBANGAOL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Statistika STIS

Mahasiswa Politeknik Statistika STIS Angkatan 61

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Selama Pendemi, Produksi Anggrek Menurun

7 Oktober 2021   10:00 Diperbarui: 7 Oktober 2021   11:08 2015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga karena tren tanaman hias yang diburu oleh masyarakat sekarang lebih ke tanaman yang tidak memiliki bunga, seperti tanaman lidah mertua dan kaktus. Ada juga karena harga tanaman hias lainnya lebih menjangkau masyarakat luas dan cara merawat tanaman  tersebut lebih mudah.

Padahal jika dilihat mendalam, peluang usaha budidaya tanaman anggrek sangat menjanjikan. Bisnis ini bisa dimulai dengan modal kecil tapi panennya besar karena kebutuhan ekspor yang banyak.

Dimana tanaman hias anggrek primadona dari seluruh tanaman hias di Indonesia dan penggemarnya tidak akan pernah pudar. Tanaman ini memiliki pangsa pasarnya sendiri, mulai dari pencinta hingga pembudidaya. 

Anggrek ini memiliki performa yang cenderung stabil, dimana memiliki pasar yang tidak naik turun secara drastis. Anggrek juga memiliki jenis yang banyak.

Dendrobium merupakan salah satu jenis anggrek yang banyak diminati oleh para kolektor sebagai anggrek alam hutan Indonesia.

Seperlima dari total plasma nutfah anggrek dunia berada di Indonesia, termasuk beberapa jenis anggrek lokal yang tergolong langka seperti anggrek hitam Kalimantan dan anggrek Papua.

Semoga pendemi segera berakhir dan kegiatan perekonomian kembali normal, sehingga kegiatan ekspor tanaman anggrek berjalan lancar kembali. Sehingga tanaman anggrek semakin mendunia dan dapat menjadi salah satu ladang pemberi lapangan kerja bagi orang-orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun