Mohon tunggu...
Evelynd Lim
Evelynd Lim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya suka belajar, belajar sangat menyenangkan!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Pengaruh Masuknya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia

23 Maret 2023   14:18 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:20 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Segala sesuatu pasti akan mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman. Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang berbeda-beda, banyaknya kebudayaan di Indonesia ini juga dipengaruhi oleh perkembangan. Salah satu contoh kebudayaan yang masuk dan berkembang di Indonesia adalah kebudayaan Hindu Budha. 

Agama Budha sudah ada di sekitar tahun 500 SM. Pada masa ini kerajaan-kerajaan Hindu sudah mulai berkembang di India. Masuknya agama Budha ke Indonesia berada pada sekitar tahun 400 SM. Masuknya agama Budha ke Indonesia dibuktikan dengan penemuan prasasti di daerah Indonesia. Adanya beberapa teori tentang pembawa agama Hindu Budha masuk ke Indonesia yaitu: 

  • Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran Hindu Budha di Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana

  • Teori Ksatria, menyatakan bahwa orang-orang India yang berkasta ksatrialah yang menyebarkan agama Hindu Budha ke Indonesia. Mereka yang mendirikan kerajaan-kerajaan serta menyebarkan agama Hindu Budha di Indonesia.

  • Teori Waisya, teori ini menyatakan bahwa orang-orang India yang berkasta Waisya yang menyebarkan agama Hindu Budha di Indonesia. Para penyebar tersebut terdiri dari para pedagang dari India.

  • Teori Arus Balik, teori ini mengatakan bahwa penyebar agama Hindu Budha di Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Teori ini menyatakan bahwa orang Indonesia lah yang datang ke Hindu untuk mempelajari dan menguasai ilmu tentang Hindu Budha, lalu mereka kembali ke Indonesia dan menyebarkan ajaran Hindu Budha tersebut.

Dari keempat teori tersebut, masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Jadi belum tentu semua teori-teori tersebut benar tetapi juga tidak berarti teori-teori tersebut salah. (Sudrajat, 2012).

Ada juga faktor yang memungkinkan masuknya kebudayaan Hindu Budha ke Indonesia. Awal masuknya agama Hindu Budha ke Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia yang strategis sehingga Indonesia menjadi jalur lintas perdagangan antar pulau. Melalui perdagangan yang dilakukan tersebutlah yang menjadi pendorong penyebaran kebudayaan asing di Indonesia salah satunya kebudayaan Hindu & Budha. (Repository.dinus.ac.id, 2013).

Adanya perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia : 

  1. kerajaan Kutai 

Para ahli memperkirakan bahwa kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi. Beberapa hal yang menjadi bukti yaitu, ditemukannya 7 buah Yupa atau prasasti berupa tiang batu yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India. Yupa adalah suatu peninggalan yang memiliki fungsi sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara keagamaan, dan sebagai lambang kebesaran raja.

  1. Kerajaan Tarumanegara 

Kerajaan berikut nya yaitu Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di pulau Jawa. kerajaan ini diperkirakan sudah berdiri pada abad ke-5. Diketahui keberadaan kerajaan Tarumanegara ini karena adanya prasasti yang ditemukan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta serta sumber berita Cina. Prasasti dari Tarumanegara antara lain ada : Prasasti Ciaruteun, Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu, dan Cidangiang.

  1. Kerajaan Kaling

Berikutnya adalah Kerajaan Kaling. Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah. Diperkirakan kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-6 M dan bercorak Budha. Kerajaan ini termasuk kedalam kerajaan yang cukup kaya karena tanahnya subur, rakyatnya hidup makmur, tentram dan damai. Sekitar tahun 664 dikatakan bahwa ada seorang pendeta dari Cina yang datang bernama Hwining dan menetap selama 3 tahun. Dengan bantuan dari pendeta Janabara dari Kaling, Hwining berhasil menerjemahkan kitab suci Tripitaka dari bahasa Sansekerta kedalam bahasa Cina.

  1. Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah bagian Selatan pada abad ke-8 dengan pusatnya di lembah Sungai Progo yang meliputi Dataran tinggi Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Mataram pernah diperintah oleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya (pada masa pemerintahan ini agama Hindu Budha berkembang dengan damai di Mataram) dan Dinasti Sailendra (pada masa pemerintahan ini terjadi perebutan kekuasaan antara raja yang berkuasa pada masa Dinasti Sanjaya dengan anak dari raja pada masa pemerintahan Dinasti Sailendra)

  1. Kerajaan Sriwijaya 

Kerajaan ini merupakan kerajaan Budha terbesar yang terletak di Sumatra. Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang dan diperkirakan kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7. Bukti dari peninggalan berita mengenai kerajaan Sriwijaya ini adalah : Salah seorang pendeta menyatakan bahwa ia pernah singgah di Sriwijaya untuk belajar bahasa Sansekerta. Para pendeta Cina dianjurkan sebelum belajar mengenai agama Budha di kerajaan ini. Pada saat mereka di India mereka terlebih dahulu belajar di Sriwijaya. Ditemukan juga beberapa prasasti yang menjadi bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya ini, yaitu Prasasti Kedukan bukit, Talang Tuo, Karang Berahi, Telaga Batu.

  1. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri memiliki kaitan dengan pembagian kekuasaan di kerajaan Mataram yang berada di Jawa Timur. Tujuan Airlangga membagi Mataram menjadi dua adalah untuk menghindari adanya perang saudara akibat memperebutkan kekuasaan. Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua yaitu Panjalu dengan ibu kota di Daha dan Janggala dengan ibukotanya di Kahuripan.

  1. Kerajaan Singosari

Kerajaan Singosari merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Ken Arok merupakan pendiri Dinasti Rajasa atau Girindra yang menurunkan para penguasa di kerajaan Singosari dan Majapahit. 

  1. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang berada di bawah pemerintahan raja Raden Wijaya. Raden Wijaya berhasil mengalahkan pasukan Mongol sehingga ia dinobatkan menjadi raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Terjadi banyak pemberontakan namun kerajaan Majapahit mendapat bantuan dari Gajah Mada. Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih atau Perdana Menteri. Majapahit mencapai puncak kejayaannya akibat Gajah Mada. Namun, terjadinya perang saudara dan banyak dari negara bawahan berusaha lepas dari Majapahit sehingga kerajaan Majapahit runtuh dan mulai mundur dari sektor perdagangan. (Rumah belajar, 2018).

Adanya pengaruh dari masuknya agama Hindu Budha di Indonesia. Masuknya agama Hindu Budha ini mempengaruhi beberapa bidang yaitu sebagai berikut : 

  1. Bidang agama

Di indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan tersebut bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme. Pada saat kepercayaan Hindu Budha masuk, mulai masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan Hindu Budha. Diawali dari golongan elite di sekitar istana lalu berkembang ke masyarakat.

  1. Bidang politik dan pemerintahan

Indonesia dahulu memiliki sistem pemerintahan kesukuan yang dipimpin oleh kepala suku dan belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Dengan masuknya Hindu Budha di Indonesia, di Indonesia mulai lahir berbagai kerajaan yang bercorak Hindu Budha. Kerajaan tersebut antara lain Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, Medang, Kediri, Singasari, Majapahit.

  1. Bidang Sastra dan Bahasa

Pengaruh Hindu Budha pada Sastra dan Bahasa adalah dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia

  1. Bidang Seni Tari

Terdapat relief-relief pada candi yang memiliki bentuk tarian yang berkembang pada masa itu. Seperti pada candi Borobudur dan candi Prambanan. Relief pada candi-candi tersebut didasarkan oleh cerita-cerita epik yang berkembang pada kesusastraan yang bercorak Hindu Budha.

  1. Bidang Seni Bangunan

Adanya peninggalan bangunan-bangunan yang bercorak budaya Hindu Budha yang terdapat di Indonesia seperti candi dan stupa. Contoh candi bercorak Budha adalah Candi Borobudur, Candi Plaosan, Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sari. Contoh Candi bercorak Hindu adalah Candi Penataran, Candi Prambanan, candi komplek Dieng (candi Bima, candi Arjuna, Candi Puntadewa, Candi Nakula, dan candi Sadewa). Contoh Candi bercorak akulturasi Hindu-Budha dan animisme-dinamisme adalah Candi Sukuh.  (Yasser Awaluddin, Rif'atul Fikriya, Drs. Sinyamin, 2021).

Perubahan yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat kebudayaan Hindu Budha masuk ke Indonesia.

Masyarakat Indonesia jadi mengenal aturan kasta, yaitu : Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), kasta Ksatria (para prajurit, pejabat, dan bangsawan), kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah, dan prajurit), kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya indonesia masih ada. Pada masa pemerintahan Kudungga, ia masih mempertahankan budaya Indonesia karena budaya India belum sepenuhnya masuk ke kerajaan. (Yasser Awaluddin, Rif'atul Fikriya, Drs. Sinyamin, 2021).

Dari materi-materi yang telah saya sajikan diatas, saya dapat belajar materi baru tentang kerajaan Hindu Budha. Saya sangat bersyukur karena di kesempatan ini saya dapat menambah ilmu saya dan dengan mengerjakan tugas ini saya dapat mengasah kemampuan literasi saya karena saya banyak mencari informasi dan banyak membaca dari berbagai sumber. Melalui tugas ini juga saya dapat berdampak bagi orang-orang di sekitar saya, karena dengan orang-orang membaca artikel saya mereka bisa menambah informasi dan wawasan mengenai kebudayaan Hindu Budha yang menyebar di Indonesia. Kita sebagai anak Tuhan yang berada pada masa ini, harus bisa bersyukur dan terus mengembangkan segala kebudayaan yang ada di Indonesia ini. Kita harus bisa membuat kebudayaan Indonesia semakin luas dan jangan biarkan kebudayaan Indonesia punah. Tetapi, kita juga tetap harus mengembangkan kebudayaan yang sudah masuk di Indonesia seperti kebudayaan Hindu Budha dengan sama. Kita tidak boleh membedakan kebudayaan dan harus menganggapnya sama. Seperti yang telah diajarkan Tuhan Yesus, bahwa kita sesama manusia pasti memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Jadi, kita sebagai murid Allah harus bisa mencerminkan sifat-Nya dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Saya berkomitmen untuk bisa mempertahankan kebudayaan yang telah ada karena segala sesuatu yang telah ada merupakan rencana dari Tuhan. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal budi harus bisa menghargai dan melestarikan semua ciptaan Tuhan sebaik mungkin. Dengan mengembangkan kebudayaan yang ada agar tidak hilang merupakan salah satu cara kita menghargai karya Tuhan.

daftar pustaka: 

Repository.dinus.ac.id. "SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA ZAMAN HINDU-BUDHA." Dinus.ac.id, 2021, repository.dinus.ac.id/docs/ajar/SEJARAH_KEBUDAYAAN_INDONESIA_ZAMAN_HINDU_BUDHA.doc.

Rumah belajar. "Sumber Belajar." Konten.smpn2ppu.sch.id, 2018, konten.smpn2ppu.sch.id/ips/perkembangan-hindu-budha-di-indonesia/MP_files/konten5.html.

Sudrajat, Oleh, et al. DIKTAT KULIAH SEJARAH INDONESIA MASA HINDU BUDHA. 2012, staffnew.uny.ac.id/upload/132319840/pendidikan/sejarah-indonesia-hindu-budha.pdf.

Yasser Awaluddin, S.E., M.Ed., Rif'atul Fikriya, S.Pd., S.Hum., Drs. Sinyamin, M.Pd. Pembelajaran 2. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu-Budha Dan Islam. 2021, cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPS/Sejarah/PER%20Pembelajaran/PEMBELAJARAN%202.%20IPS-SEJARAH%202021.pdf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun