Kerajaan Kaling
Berikutnya adalah Kerajaan Kaling. Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah. Diperkirakan kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-6 M dan bercorak Budha. Kerajaan ini termasuk kedalam kerajaan yang cukup kaya karena tanahnya subur, rakyatnya hidup makmur, tentram dan damai. Sekitar tahun 664 dikatakan bahwa ada seorang pendeta dari Cina yang datang bernama Hwining dan menetap selama 3 tahun. Dengan bantuan dari pendeta Janabara dari Kaling, Hwining berhasil menerjemahkan kitab suci Tripitaka dari bahasa Sansekerta kedalam bahasa Cina.
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah bagian Selatan pada abad ke-8 dengan pusatnya di lembah Sungai Progo yang meliputi Dataran tinggi Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Mataram pernah diperintah oleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya (pada masa pemerintahan ini agama Hindu Budha berkembang dengan damai di Mataram) dan Dinasti Sailendra (pada masa pemerintahan ini terjadi perebutan kekuasaan antara raja yang berkuasa pada masa Dinasti Sanjaya dengan anak dari raja pada masa pemerintahan Dinasti Sailendra)
Kerajaan SriwijayaÂ
Kerajaan ini merupakan kerajaan Budha terbesar yang terletak di Sumatra. Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang dan diperkirakan kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7. Bukti dari peninggalan berita mengenai kerajaan Sriwijaya ini adalah : Salah seorang pendeta menyatakan bahwa ia pernah singgah di Sriwijaya untuk belajar bahasa Sansekerta. Para pendeta Cina dianjurkan sebelum belajar mengenai agama Budha di kerajaan ini. Pada saat mereka di India mereka terlebih dahulu belajar di Sriwijaya. Ditemukan juga beberapa prasasti yang menjadi bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya ini, yaitu Prasasti Kedukan bukit, Talang Tuo, Karang Berahi, Telaga Batu.
Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri memiliki kaitan dengan pembagian kekuasaan di kerajaan Mataram yang berada di Jawa Timur. Tujuan Airlangga membagi Mataram menjadi dua adalah untuk menghindari adanya perang saudara akibat memperebutkan kekuasaan. Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua yaitu Panjalu dengan ibu kota di Daha dan Janggala dengan ibukotanya di Kahuripan.
Kerajaan Singosari
Kerajaan Singosari merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Ken Arok merupakan pendiri Dinasti Rajasa atau Girindra yang menurunkan para penguasa di kerajaan Singosari dan Majapahit.Â
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang berada di bawah pemerintahan raja Raden Wijaya. Raden Wijaya berhasil mengalahkan pasukan Mongol sehingga ia dinobatkan menjadi raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Terjadi banyak pemberontakan namun kerajaan Majapahit mendapat bantuan dari Gajah Mada. Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih atau Perdana Menteri. Majapahit mencapai puncak kejayaannya akibat Gajah Mada. Namun, terjadinya perang saudara dan banyak dari negara bawahan berusaha lepas dari Majapahit sehingga kerajaan Majapahit runtuh dan mulai mundur dari sektor perdagangan. (Rumah belajar, 2018).
Adanya pengaruh dari masuknya agama Hindu Budha di Indonesia. Masuknya agama Hindu Budha ini mempengaruhi beberapa bidang yaitu sebagai berikut :Â
Bidang agama
Di indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan tersebut bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme. Pada saat kepercayaan Hindu Budha masuk, mulai masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan Hindu Budha. Diawali dari golongan elite di sekitar istana lalu berkembang ke masyarakat.
Bidang politik dan pemerintahan
Indonesia dahulu memiliki sistem pemerintahan kesukuan yang dipimpin oleh kepala suku dan belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Dengan masuknya Hindu Budha di Indonesia, di Indonesia mulai lahir berbagai kerajaan yang bercorak Hindu Budha. Kerajaan tersebut antara lain Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, Medang, Kediri, Singasari, Majapahit.
Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu Budha pada Sastra dan Bahasa adalah dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia
Bidang Seni Tari
Terdapat relief-relief pada candi yang memiliki bentuk tarian yang berkembang pada masa itu. Seperti pada candi Borobudur dan candi Prambanan. Relief pada candi-candi tersebut didasarkan oleh cerita-cerita epik yang berkembang pada kesusastraan yang bercorak Hindu Budha.