Mohon tunggu...
Evelyn Sutedjo
Evelyn Sutedjo Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merawat Kerukunan di Era Media Sosial

22 Agustus 2016   22:11 Diperbarui: 22 Agustus 2016   22:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan sungguh menggembirakan, saya menemukan tiga tempat di Indonesia ini yang membangun 5 tempat ibadah berdampingan (tentu saja saya temukan dengan bantuan Google).  Bisa dikatakan ini satu bentuk ‘Toleransi Era Media Sosial’.

  •  ‘Puja Mandala’ yang ada di Nusa Dua Bali. Di tempat ini dibangun 5 tempat ibadah yang berdampingan yaitu  Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katholik Maria Bunda Segala Bangsa,Vihara Budha Guna, Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa,dan Pura Jagatnatha.
  • ‘Kawasan Mojosongo’ yang juga menjadi kantor Pemkab dari kota yang dikenal dengan slogan ‘Boyolali Tersenyum’, juga menjadi pusat dan sentral keagamaan masyarakat Boyolali dengan dibangunnya 5 tempat ibadah dari umat Islam, Kristen, Hindu, Katolik, dan Budha.
  • ‘Bukit Kasih’di desa Kanonang kabupaten Minahasa yang merupakan salah satu tempat pariwisata di provinsi Sulawesi Utara. Bukit Kasih ini merupakan bukit belerang yang masih alami. Ditempat ini perasaan kasih wisatawan akan digugah. Bukit kasih dibangun pada tahun 2002 sebagai pusat keagamaan dimana semua pemeluk agama bisa berkumpul dan beribadah di bukit tropis yang rimbun dan berkabut. Dinamakan bukit kasih karena tempat ini menimbulkan rasa keharmonisan antar umat beragama. Terdapat lima rumah ibadah di Bukit Kasih, yaitu gereja Katolik, gereja Kristen, kuil Buddha, Mesjid, dan candi Hindu.

Sahabat, di Era Media Sosial ini sangat penting bagi tiap orang untuk menyaring informasi yang diterima. Jangan asal ‘share’.  Apalagi kalau berita itu terbilang ‘sensitif’.

Mari dengan berbekal toleransi yang dipupuk dan dengan berkarya bersama bagi Bangsa,  kita satukan perbedaan jadi ‘Pelangi’ yang indah. 

Ingat peribahasa ‘Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh’.

Facebook | Twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun