Mohon tunggu...
Evelyn Sutedjo
Evelyn Sutedjo Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[#BahagiaDiRumah] Yang Ada Dibalik Peristiwa Biasa

26 Mei 2016   16:56 Diperbarui: 27 Mei 2016   08:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Home sweet home  …..

Rasa sejuk menyentuh hati  begitu kaki  ini melangkah masuk ke dalam rumah yang ditinggalkan sepi selama seminggu.  Ya..  selama seminggu kami bersama keluarga besar berwisata bersama.

Lelah tapi senang karena bisa bersama mensyukuri dan menikmati keindahan ciptaan Yang Kuasa.

Namun .. rasa senang dan bahagia yang kurasa saat berwisata ternyata beda dengan rasa senang dan bahagia ketika aku sampai di rumah.

Rumah adalah tempat yang nyaman untuk keluarga berkumpul, bercanda, bertukar pikiran, juga  bermain. Dengan adanya rumah, maka semuanya terlindung dari panasnya siang dan juga  dinginnya malam dan dinginnya hujan. Seringkali karena sehari-hari kita ada di rumah, kita jadi biasa. Tak ada ‘greget’ rasa bahagia seperti yang kurasa saat kembali dari wisata yang kuceritakan di atas.

Banyak  hal bahagia ditemukan di  rumah jika kita peka.  Dan ‘greget’ yang kurasakan itu membuatku terusik untuk menelusurinya. Dari pagi ketika bangun tidur hingga malam kembali tidur lagi, bahagia baru apa yang hari ini kutemukan.

Tiap orang punya bahagia-nya masing-masing, karena cara pandang mereka dalam suatu peristiwa yang mereka alami maupun yang mereka lihat berbeda.  Pendidikan, pengalaman dan  lingkungan yang berbeda biasanya menjadi penyebab utama.

Pada ulang tahun yang ke 28, tabloid NOVA mengajak kompasioner untuk berbagi bahagia di rumah.

Pada kesempatan ini  tak lupa kuucapkan ‘Selamat Ulang Tahun ke 28 untuk tabloid Nova’.

‘Happy Novaversary ke 28’ (kunjungi : www.tabloidnova.com).

Ku sharingkan  ‘Bahagia di Rumah’ dari sudut pandangku,  dimulai dari kelahiran putriku di tahun  usiaku 28  (kebetulan  sama dengan ulang tahun tabloid NOVA …  ).

‘Rasa’ bahagia yang dulu kualami itu selalu hadir kembali setiap kali aku mengingatnya.

Peristiwa-peristiwa sederhana kembali terbayang karena kebahagiaan yang timbul dari peristiwa itu.

Ya.. kehidupan di rumah memang selalu diwarnai dengan gelak tawa dan juga tangis, dan disaat ini hanya peristiwa ‘bahagia di rumah’ yang ingin kuceritakan.

Inilah lima cerita bahagia di rumahku saat anak-anak kecil.

1. Bahagia tatkala mendengar anak memanggil ‘mama’ pertama kali.  Mesti  kedengaran tidak jelas, pelo kedengaran di telinga.. tetapi begitu kata itu keluar dari mulut mungilnya, wow.. bahagianya aku.  Mungkin semua ibu juga merasakan bahagia seperti yang kurasa saat anak mereka bisa mengucapkan kata ‘ibu’/’mama’/’bunda’/’ emak’ atau sebutan ibu yang lain untuk pertama kalinya.

2. Bahagia tatkala anak bisa memegang buku, dengan lagak membaca.  Sesuatu yang baru memang selalu membuat hati senang. Demikian juga halnya ketika anak yang mungil, yang  masih begitu polos, dengan kekuatannya  berusaha memegang buku yang besarnya saja hampir sama dengan dirinya. Melihat mimik mukanya yang seolah tahu.. hm.. membuat hati ini juga berbinar bahagia.

3. Bahagia tatkala anak senang memakai seragam sekolah pertama kalinya.  Berbinar muka anakku saat memakai seragam sekolah pertama kalinya.  Waktu itu, seragam yang dipakai di sekolah anakku ada 3 macam, yaitu seragam sekolah, seragam olah raga dan seragam batik. Waktu itu batik sudah mulai dikenalkan di sekolah.Aku masih ingat setiap kali giliran hari memakai seragam batik.. maka anakku menyanyikan lagu ‘memakai seragam batik’ karangan kak Seto. Sebagian lagu itupun masih kuingat sekarang, dan menurutku, anakkupun tentu masih ingat.

          Sahabat, biar gak penasaran, aku tuliskan syairnya , begini..

                    Bila kupakai bajuku yang batik, kata bu guru ku tambah menarik

                    Bila kau teman pakai baju batik, tampak lebih cantik

                           Ayo adik kakak ibu dan ayah, kita pakai batik bersama-sama

                           Ayo adik kakak ibu dan ayah, kita bergaya bersama.

4. Bahagia  tatkala anak berteriak kegirangan begitu melihat papa mamanya pulang kerja.  Setiap kali anak-anak mendengar papa mamanya sampai rumah, mereka lari dengan berteriak-teriak ‘mama pulang… mama pulang… papa pulang… papa pulang…’ . Apapun kegiatan yang sedang mereka lakukan, mereka tinggalkan untuk menyambut kami. Dan merekapun selalu minta dicium bergantian.  Hm.. bahagianya menjadi orang tua…

5. Bahagia tatkala anak bercerita tentang teman sekelasnya.   Saat masih TK, ada satu teman anakku yang aktif sekali. Boleh dibilang ‘hiper aktif’. Tiap pulang sekolah, anakku selalu saja punya cerita baru mengenai temannya ini.  Aku bahagia, karena dari cerita dan pertanyaan anakku, selalu menunjukkan kepedulian dan kejelian pada sikap dan peristiwa yang terjadi.

Sahabat, penelusuranku masih akan berlanjut. Akan kugali dan kutulis cerita bahagia di rumahku. Karena dengan menelusuri perjalanan bahagia itu, rasa syukurpun muncul dan memenuhi sanubari.

Semoga bahagia juga memenuhi sanubari sahabat-sahabat semua.

Selamat bahagia, karena bahagia itu sederhana.

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun