PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan kepada guru bimbingan konseling, menyatakan bahwa siswa kelas VIII masih kurang dalam kemampuan leadership, hal ini dapat dilihat dari kegiatan siswa di sekolah seperti dalam proses pemberian layanan, siswa tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapat, atau bertanya mengenai sesuatu yang belum siswa pahami berkaitan dengan materi yang diberikan oleh guru BK,.
Mayoritas siswa harus dipaksa terlebih dahulu supaya berani untuk bertanya atau mengemukakan pendapat, selain itu siswa masih memiliki sikap kepemimpinan diri yang masih rendah dan belum mampu menjadi seorang pemimpin yang diharapkan oleh banyak pihak, lebih senang menjadi anggota dari pada ketua, dan kurang bertanggung jawab.
Kemampuan terhadap leadership tidak terlepas dari peran guru BK di sekolah. Guru BK sangat berperan penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta meningkatkan kemampuan leadership pada peserta didik. Teknik yang tepat harus disesuaikan dengan masalah yang dihadapi peserta didik. Teknik modelling digunakan karena berdasarkan penelitian Bandura ternyata orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforsemen dari tingkahlakunya, Alwisol (2011:292).
Identifikasi MasalahÂ
1. Rendahnya kemampuan leadership siswa.
2. Penggunaan teknik modeling dalam konseling kelompok belum dilaksanakan secara optimal, terutama untuk meningkatkan kemampuan leadership pada siswa.
Rumusan MasalahÂ
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalahnya adalah : " menggunakan konseling kelompok Teknik modeling apakah dapat meningkatkan leadership siswa?"
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitianya adalah konseling kelompok teknik modeling dapat meningkatkan leadership siswa
KAJIAN PUSTAKAÂ
Kajian TeoriÂ
Pengertian Leadership
Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalam organisasi terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Menurut Hogg (Sarlito dan Eko, 2014:189-190) "kepemimpinan adalah tentang berurusan dengan orang, umumnya dalam kelompok, sertatentang mengubah sikap dan kebiasaan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap visi pimpinan terhadap kelompok".
Fungsi KepemimpinanÂ
Menurut Sondang (2010:46-73) terdapat lima fungsi-fungsi kepemimpinan yang hakiki, yaitu : (a) Pimpinan Sebagai Penentu Arah, (b)Pimpinan Sebagai Wakil dan Juru Bicara organisasi, (c) Pimpinan Sebagai Komunikator yang Efektif, (d) Pemimpin Sebagai Mediator, Â (e) Peranan Selaku Integrator
Pengertian Konseling Kelompok
Mamat (2013:106-107) berpendapat bahwa konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya, dan selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Tujuan Konseling Kelompok
Tujuan dari konseling kelompok adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi anggota kelompok, melatih anggota kelompok untuk bertenggang rasa dan merasakan perasaan orang lain, serta membantu memecahkan permasalahan yang ada di dalam kelompok.
Pengertian Modeling
Gantina & Eka (2011:176) mengatakan bahwa modeling merupakan belajar melalui observasi dengan menambahkan atau mengurangi tingkah laku yang teramati, menggeneralisir berbagai pengamatan sekaligus, melibatkan proses kognitif.
METODE PENELITIANÂ
Penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling, sehingga menghasilkan 20 siswa untuk ujicoba dan 60 siswa untuk sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner atau angket tertutup dan observasi. Berdasarkan deskripsi skor variabel kemampuan leadership, maka diketahui bahwa setelah diberi layanan konseling kelompok dengan teknik modeling mengalami kenaikan rata-rata. Berikut data variabel kemampuan leadership dapat dilihat pada tabel :
Tabel 1.1
Data Kemampuan Leadership
No
Tingkahlaku Prososial
Skor
Min
Skor
Max
Median
Mean
1
Sebelum diberi layanan (pre test)
80
98
96,5
96
2
Setelah diberi layanan (post test)
100
125
118,5
115,5
Â
Frekuensi kemampuan leadership sebelum diberi treatment berada pada kategori sedang dengan jumlah frekuensi 75%, kemudian diikuti dengan kategori rendah dengan jumlah frekuensi 25%.
Tentang hasil observasi pelaksanaan teknik modeling diketahui jumlah skor terendah yaitu 27 dengan rata-rata 1,5 sedangkan skor tertinggi adalah 36 dengan rata-rata 2. Dari hasil observasi pada saat pelaksanaan layanan, ke-empat siswa masuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa dalam teknik modeling terlihat antusias dan dapat mengikuti layanan dengan baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data keseluruhan dalam penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan leadership dengan teknik modeling melalui layanan konseling kelompok pada siswa.
Saran
Siswa yang belum memahami dan mengaplikasikan kemampuan leadership diharapkan dapat mempelajari  dan bertanya kepada guru BK atau guru mata pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gantina & Eka. (2011). Teori dan Teknnik Konseling. Jakarta : Indeks
Alwisol. (2011). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press
Safitri, Eka dan Totok Suyanto. 2015. Kompetensi Kepemimpinan Siswa Pasca Mengikuti Program Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa di SMK N 2 Surabaya. UNESA
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI