Setelah diberi layanan (post test)
100
125
118,5
115,5
Â
Frekuensi kemampuan leadership sebelum diberi treatment berada pada kategori sedang dengan jumlah frekuensi 75%, kemudian diikuti dengan kategori rendah dengan jumlah frekuensi 25%.
Tentang hasil observasi pelaksanaan teknik modeling diketahui jumlah skor terendah yaitu 27 dengan rata-rata 1,5 sedangkan skor tertinggi adalah 36 dengan rata-rata 2. Dari hasil observasi pada saat pelaksanaan layanan, ke-empat siswa masuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa dalam teknik modeling terlihat antusias dan dapat mengikuti layanan dengan baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data keseluruhan dalam penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan leadership dengan teknik modeling melalui layanan konseling kelompok pada siswa.
Saran