Mohon tunggu...
Eva Setiya
Eva Setiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Akademi Televisi Indonesia

Bagi saya, menulis tidak hanya sebagai media penyampaian informasi. Tapi terkadang, ia juga bisa menjadi obat bagi diri sendiri. Karena semua beban yang ada di pikiran bisa dituangkan dengan sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kupas Fenomena Berburu Pakaian Bekas

23 Oktober 2021   21:39 Diperbarui: 25 Oktober 2021   22:28 3415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu selebgram membagikan hobi berburu pakaian bekas (Foto : Instagram.com/sarahazka)

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Perdagangan, menyita ratusan karung pakaian bekas di Bandung (Foto : Jayantara News)
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Perdagangan, menyita ratusan karung pakaian bekas di Bandung (Foto : Jayantara News)

Hukum di Indonesia mengatakan, segala pakaian bekas yang tiba di Indonesia wajib dimusnahkan. Namun, pelaku bisnis mengaku tidak kaget dengan aturan ini. "Saya sudah berjualan 15 tahun dan tidak ada masalah apa-apa,” ujar Dewi, salah satu pedagang di Pasar Ngasem kepada viva.co.id.

Kementrian perdagangan mengambil sampel 25 baju dan celana bekas impor dari Pasar Senen, Jakarta Pusat. Mereka menguji pakaian tersebut di sebuah laboratorium. Hasilnya, sebanyak 216.000 koloni bakteri per gram ditemukan dalam celana impor bekas.

Dokter spesialis kulit pun setuju, bahwa pakaian bekas mudah menularkan jamur. "Lewat pakaian bekas yang tidak higienis bisa membawa bibit penyakit berupa kuman, bakteri hingga kutu. Biasanya penyakit jamuran, kutu badan, hingga kutu kelamin," ujar dr. Dendi Sandiono, SpKK dari Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Hasan Sadikin Bandung.

Tips Belanja Baju Bekas

Di balik polemik jual beli baju bekas, aktivitas ini tetap digemari oleh pelanggan setianya.  Berikut tips yang bisa Anda coba, ketika terpaksa harus membeli baju di pasar loak :

  • Selalu pakai masker dan sarung tangan jika perlu, untuk menghindari kontak langsung dengan bakteri.
  • Jangan mencoba pakaian yang masih kotor.
  • Sabar dan teliti saat belanja, agar mendapat barang yang bagus sesuai keinginan.
  • Rendam dalam air panas yang ditambahkan cairan disinfektan.
  • Jemur di bawah sinar matahari yang terik.
  • Setrika dengan suhu yang panas.

Meski beberapa hal bisa kita lakukan untuk menimimalisir kuman, tapi bukan berarti bisa bebas membeli pakaian bekas. Kita hanya perlu waspada, karena kesehatan adalah hal yang paling utama.

(Tugas Artikel Kurasi, Mata Kuliah Jurnalistik Multimedia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun