Rumah selalu berantakan. Itulah yang sering terlihat dan dialami ketika anak-anak berada di rumah. Sana- sini penuh dengan mainan dan menjadikan layaknya kapal pecah. Sebenarnya hal ini baik sebab anak menggunakan motoriknya untuk beraktivitas. Budaya etika yang bisa kita berikan adalah mengajak anak-anak untuk mengembalikan barang mainan ke tempatnya. hal sederhana tetapi ini menjadikan anak bertanggung jawab dan merasa memiliki. Maka lakukan itu walaupun kadang orang tua juga membantu mengembalikan. Ini wujud dukungan kepada anak-anak kita.
Tidak Mengumpat
Mengumpat kadang terjadi secara tidak sadar. Munculah kata-kata yang bernada jorok ataupun kurang sepantasnya terucap. Orang dewasa pun kadang mengucapkan itu. Mari, kita sebagai orang dewasa memberi contoh untuk tidak mengucap umpatan. Memang sih kadang anak-anak mengumpat karena mencontoh tayangan dari televisi, youtube dan sejenisnya. Memberikan hiburan via televisi ataupun youtube kita tetap wajib seleksi dan selalu memberikan pembenaran mana yang bisa dan boleh diucapkan.Â
Budaya Menyapa
Permisi, selamat pagi , apa kabar. Sapaan yang bikin orang lain respek terhadap anak-anak. Pembiasaan menyapa itu perlu dicontohkan oleh orang tua. Menyapa itu mudah kok asal mau. Tinggal berucap kita bisa bahagia karena berbuat baik, memanusiakan manusia. Selain itu tindakan menyapa membuktikan bahwa anak-anak adalah pribadi yang ramah dan santun.
Tolong, Terima Kasih, Maaf
Ketiga ucapan ini sangat perlu kita tanamkan dalam diri anak-anak. Ketika meminta sesuatu, pertolongan ke orang lain sebaiknya bertutur tolong. Ketika telah mendapatkan sesuatu dari orang lain ucapkan kata terima kasih. Jika telah melakukan kesalahan ucapkan kata maaf. Mudah sejatinya kata maaf itu, tetapi karena gengsi kadang menjadikan anak-anak tidak mau meminta maaf. Yuk, berikan pemahaman kepada anak-anak untuk selalu berkata tolong, terima kasih, maaf jika akan dan telah melakukan sesuatu.Â
Yuk, dari sekarang "Ajarkan etika pada balita atau anak-anak  dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Orang tua juga harus memiliki ekstra kesabaran ketika mengajarkan etika pada anak, karena waktu yang dibutuhkan juga tidak sebentar," ( David Lowry)
Evaristus Cahya Triastarka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H