Menerbitkan buku menjadi salah satu usahaku untuk keluar dari zona nyaman. Biasanya guru menepikan kesempatan untuk membuat buku, dengan alasan manfaat tidak ada, terbentur waktu yang padat, dan seribu alasan lainnya. Namun, untuk mengisi kemerdekaan ini tentu kita memikirkan dampat ke depan karya kita untuk anak didik kita. Jadilah inspirasi untuk mereka, kitalah salah satu modelnya.
Kebetulan sejak 2006 aku gemar menulis artikel untuk media massa, majalah, ataupun untuk konten media on line. Tentu ini bagian dari produktivitasku dalam mengisi kemerdekaan ini. Pun menjadikan pemantik anak didikku dalam kegiatan literasi. Jika bukan kita yang memulai memberi contoh siapa lagi?
Ingat, bahwa nasib bangsa ini tidak akan berubah jika kita tak mengubahnya. Kita harus terus tingkatkan daya juang serta selalu memperbaiki diri sesuai kata hati kita sehingga selalu bermanfaat bagi orang lain.
Akhirnya, aku dan 76 tahun negeriku selalu memekikkan merdeka...merdeka...merdeka. Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan negeri ini, melainkan sebagai awal untuk berjuang demi keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia. Indonesia selalu jaya.
Evaristus Astarka bersama Esti Purnamasari, S.Pd (SMA Kristen Satya Wacana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H