Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasihati Diri Sendiri, Sebelum Menasihati Orang lain

30 Agustus 2021   09:32 Diperbarui: 30 Agustus 2021   10:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasihat Ala Kak Kayla (dokpri)

Bicara, memberikan nasihat  itu gampang. Melaksanakan yang diomongkan itu yang kadang tidak mudah. Perlu konsekuensi dan komitmen tinggi dalam pengejawantahannya.

Sebagai pemimpin ( kepala keluarga di rumah, pemimpin  perusahaan,  sekolah ) apapun itu kita perlu menjadi teladan buat sekeliling kita. Lakukan yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita dengan baik. Janganlah pernah menasihati orang lain tetapi diri sendiri tidak melakukan dan bukan menjadi teladan dalam bersikap yang baik.

Berikut tips dalam menasihati orang lain:

Nasihati orang lain dengan ikhlas

Ketika hendak menasihati orang lain kita wajib menanamkan diri bahwa dalam menasihati kita wajib bersikap ikhlas. Nasihati orang lain sesuai porsinya, janganlah mengada- ada dan dengan tendensi yang buruk. Sekali lagi ikhlaslah dalam menasihati orang lain.

Nasihati dengan cara yang benar

Berani menasihati orang lain itu baik. Tentu kita menasihati dengan cara yang benar. Tidak asal menasihati belaka. Sebab tujuan kita menasihati orang lain untuk berubah menjadi lebih baik dan bermakna, bukan sebaliknya.

Gunakan kalimat yang baik

Gunakanlah kalimat yang eufemisme, kalimat yang halus dan baik. Hal ini menjadikan orang yang dinasihati lebih menghargai dan merasa dimanusiakan. Sesalah apapun orang yang dinasihati tetap mereka adalah manusia yang punya hati dan harga diri. Jangan salahkan jika saat menasihati Anda menggunakan hahasa kasar dan anda tidak dihargai, bahkan mungkin malah ditinggal pergi.

Jangan paksakan nasihat kita diterima

Kita bukanlah malaikat, yang saat berbicara langsung diiyakan penerima nasihat. Jangan pernah paksakan orang lain selalu menerima nasihat kita. Mungkin mereka punya pertimbangan dan alasan tersendiri dalam mencari solusi atas permasalahannya. Jadi biarkan penerima nasihat mengolah nasihat kita, jika dilakukan amini saja, jika belum ya jangan berkecil hati. Santai saja.

Tidak menasihati orang lain di depan umum

Jagalah kehormatan orang lain. Setiap orang tetap memiliki harga diri dan kehormatan, maka nasihati orang lain di tempat tertentu yang aman dari lingkungan sekitar. Jangan sampai menasihati di depan umum. Itu Namanya mempermalukan orang lain, apalagi dengan nada yang kasar dan tidak mengenakkan.

Nasihat sering disebut sebagai obat yang perih, membuat terluka hati Maka dari itu, marilah kita belajar  memberi nasihat dengan memperhatikan etika memberi nasihat yang baik. Dengan demikian meskipun masih terasa perih bagi yang menerima, tapi rasa perihnya bisa dikurangi sehingga nasihat bisa lebih mudah diterima serta tidak menimbulkan kebencian atau permusuhan. Yuk, nasihati diri sendiri sebelum menasihati orang lain. Salam sehat.

Evaristus Cahya Triastarka/ Salatiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun