Kita bukanlah malaikat, yang saat berbicara langsung diiyakan penerima nasihat. Jangan pernah paksakan orang lain selalu menerima nasihat kita. Mungkin mereka punya pertimbangan dan alasan tersendiri dalam mencari solusi atas permasalahannya. Jadi biarkan penerima nasihat mengolah nasihat kita, jika dilakukan amini saja, jika belum ya jangan berkecil hati. Santai saja.
Tidak menasihati orang lain di depan umum
Jagalah kehormatan orang lain. Setiap orang tetap memiliki harga diri dan kehormatan, maka nasihati orang lain di tempat tertentu yang aman dari lingkungan sekitar. Jangan sampai menasihati di depan umum. Itu Namanya mempermalukan orang lain, apalagi dengan nada yang kasar dan tidak mengenakkan.
Nasihat sering disebut sebagai obat yang perih, membuat terluka hati Maka dari itu, marilah kita belajar  memberi nasihat dengan memperhatikan etika memberi nasihat yang baik. Dengan demikian meskipun masih terasa perih bagi yang menerima, tapi rasa perihnya bisa dikurangi sehingga nasihat bisa lebih mudah diterima serta tidak menimbulkan kebencian atau permusuhan. Yuk, nasihati diri sendiri sebelum menasihati orang lain. Salam sehat.
Evaristus Cahya Triastarka/ Salatiga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H