Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Pandawa dan Kurawa

12 Agustus 2020   08:29 Diperbarui: 12 Agustus 2020   08:42 3531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar itu bersifat sepanjang masa.  Maka dibutuhkan pendidikan berkarakter yang akan menciptakan  banyak intelektual terpelajar bukan intelektual yang kurang ajar. Saat ini hampir semua sekolah menomorsatukan pendidikan karakter bagi anak didiknya. Tentu berharap bukan cuma akademik baik tetapi mampu menjadikan anak berkualitas moral dan karakter pribadinya.

Yuk belajar dari kisah Mahabharata

Ada hitam dan putih dalam cerita tersebut. Itulah kesan umum yang dapat kita petik dari kisah spektakuler Mahabharata. Hitam berarti sifat buruk yang diwakili Kurawa putra Destrarata (yang jumlahnya mencapai 100 orang).

Sedangkan sifat putih, diwakili lima bersaudara putra Pandu (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa).  Namun jika dicermati lebih mendalam, makna sebenarnya tidak sehitam putih cerita. Namun, ada baiknya kita bercermin pada nilai "hitam-putih" ini terlebih dahulu.

Secara umum, semua tokoh dalam kisah Mahabharata ini adalah ejawantah dari sifat baik dan sifat buruk manusia. Pada konteks ini, kita perlu bangga sangat kagum kepada sang maestro, sang penggubah kitab itu.

Pada masa sekian puluh abad lalu, sudah ada manusia yang mampu menganalogikan sifat baik dan buruk dalam bentuk manusia. Kalau ini berupa ajaran, sungguh luar biasa.

Soalnya, teknik mengajar dengan bercerita, baru-baru ini saja diterapkan secara sistematis dan terencana dalam ranah pendidikan kita. Walau, sesungguhnya, nenek moyang kita telah mengajarkan dengan mendongeng, pantun, pepatah, ataupun simbol lain.

Kurawa (putra Dretarastra dan Gandari) yang utama berjumlah seratus, tetapi mereka masih mempunyai saudara tiri dan saudari pula. Yaitu Yuyutsu, anak Dretarastra tetapi lain ibu, ibunya seorang wanita waisya bernama Sugada.

Kemudian dari Dewi Gandari, lahir seorang putri bernama Dursala. Bala kurawa memiliki sifat iri, kasar, congkak, tabiatnya sesuka hati, mau menang sendiri, ugal-ugalan. Kurawa selalu diidentikkan dengan tingkah polah jahat, brutal, licik, kejam, dan pendendam,

Pandawa terdiri dari lima orang pangeran, tiga di antaranya (Yudistira, Bima, dan Arjuna) merupakan putra kandung Kunti, sedangkan yang lainnya (Nakula dan Sadewa) merupakan putra kandung Madri, tetapi ayah mereka sama, yaitu Pandu. Sifat yang menonjol adalah adil, sabar, taat terhadap ajaran agama, penuh percaya diri, gagah berani, teguh pada pendirian, jujur, dan berani berspekulasi.

Perlu diketahui bahwa guru dari Kurawa dan Pandawa adalah seorang yang sama. Beliau adalah Durna. Durna berarti guci, dalam bahasa sanskrit ditulis dron. Nama tersebut tak lepas dari kelahiran ajaibnya, terlahir dari sebuah guci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun