Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversial Penggunaan Kata Negasi (Jangan) untuk Anak

26 Juni 2019   17:21 Diperbarui: 11 Juli 2019   15:01 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lain halnya dengan larangan yang ada dalam al-qur'an semisal jangan membunuh, jangan ghibah, jangan riya, jangan sombong, jangan mempersekutukan allah, kata tersebut jelaslah kebenaran nya dan orangtua memang harus tegas akan hal itu,kata "jangan" sangatlah sah bahkan dianjurkan untuk menunjukan bahwa hal tersebut sangat tidak boleh dilakukan. Jadi sangat berbeda sekali ya konteksnya, tidak bisa disamaratakan begitu saja.

Dalam keadaan lainnya/tidak mendesak/ anak sedang dalam keadaan santai, penggunaan kata " jangan" itu boleh saja diucapkan dengan syarat tidak terlalu sering namun sebisa mungkin dihindari dengan cara diganti redaksinya dengan tujuan ajakan yang disampaikan lebih ringan dan anak tidak merasa segala sesuatu dilarang. Bukankah Rasulullah pun menganjurkan para orangtua untuk mempermudah anaknya, tidak banyak menuntut dan melarang anak?

Tujuan penulis membahas terkait kontroversial ini tidak lain untuk menepis anggapan bahwa pandangan ilmu psikologi dalam dunia parenting adalah salah arah dalam menilai penggunaan kata " jangan", ada kesalahpahaman disana yang menganggap bahwa ilmu psikologi melarang bahkan mengharamkan penggunaan kata "jangan" yang dalam Al-Qur'an pun diulang ratusan kali, seakan-akan ilmu psikologi dalam hal ini berseberangan dengan Al-Qur'an.

Realitanya dalam dunia psikologi kata " jangan" tidak diharamkan, namun penggunaannya haruslah tepat sasaran, sesuai dengan situasi dan kondisi anak, jadi boleh menggunakan kata negasi tersebut selama keadaannya memang mengharuskan. Toh setelah dibedah nyatanya dalam Al-Qur'an pun demikian, kata negasi banyak sekali bukan kata " jangan" saja, artinya apa? segala sesuatu tergantung situasi dan kondisinya. Utamakan menganalisa dan tabayyun ya bunda, kesalahan ada pada diri penulis dan kebenaran datangnya dari Allah SWT, Wallahu a’lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun