Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Persona, "Topeng" Manusia dari Masa ke Masa

23 Februari 2019   07:10 Diperbarui: 22 April 2021   10:16 6463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persona manusia. | Sumber Gambar : pixabay.com

Jika terus-terusan persona yang digunakan maka suatu saat kepribadian aslinya akan muncul dan menjad tak terkontrol karena memang sekian lama tidak terbiasa menggunakan sisi kepribadian aslinya.

Contoh selanjutnya seorang aktor/aktris/publik figure lainnya yang dituntut untuk selalu tersenyum dan terlihat bahagia di depan khalayak meskipun misalnya kepribadian aslinya jauh dari hal tersebut. Itulah salah satu penyebab banyak sekali aktor/aktris yang tiba-tiba bunuh diri padahal sebelumnya terlihat baik-baik saja di depan publik.

Topeng manusia. | Sumber Gambar : medium.com
Topeng manusia. | Sumber Gambar : medium.com
Pelajaran yang bisa diambil dari materi ini adalah bahwa kita harus mampu mempertahankan keseimbangan antara mana harapan sosial yang harus dilakukan dan mana kepribadian asli kita yang justru harus dimunculkan, persona pun memiliki fungsi untuk mengontrol perasaan, pikiran dan tingkah laku. Namun jika persona dipakai secara berlebihan tanpa menghadirkan sosok asli dalam diri kita maka akhirnya ya tidak akan sehat secara psikologis, dan hal tersebut tentunya bisa berakibat fatal untuk kelangsungan hidup.

Itu saja sedikit deskripsi terkait apa itu persona dan bagaimana persona berkembang dari masa ke masa, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua..


Salam Bahagia..

Mozaik Psikologi..

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. ( 2009). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press.
Feist, J. & Feist, G.J. ( 2010). Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun