Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Persona, "Topeng" Manusia dari Masa ke Masa

23 Februari 2019   07:10 Diperbarui: 22 April 2021   10:16 6463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persona manusia. | Sumber Gambar : pixabay.com

Itu saja sedikit deskripsi terkait apa itu persona dan bagaimana persona berkembang dari masa ke masa, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.. Salam Bahagia.. Mozaik Psikologi.. DAFTAR PUSTAKA Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press. Feist, J. & Feist, G.J. ( 2010). Teori Kepribadian

Sesuai dengan teori menurut para ahli di atas dapat kita analisis dan observasi pada kehidupan kita sehari-hari bahwa ternyata persona itu muncul bukan hanya pada orang dewasa saja, namun bisa dimulai saat masa kanak-kanak.

Masa kanak-kanak merupakan masa yang rentan sekali, dimana anak mulai belajar mengenal emosi satu demi satu. Keadaan seperti apa yang mendorong usia anak di dominasi oleh personanya? keadaan dimana orangtua dianggap sosok yang menakutkan bagi anak. Ketika anak sudah insecure maka anak tidak memiliki keberanian untuk menunjukan inner self nya, atau dirinya yang sebenarnya. 

Anak seakan baik-baik saja didepan publik termasuk orang tua padahal semua itu dilakukan untuk menutupi rasa takutnya ketika berekspresi, anak menjadi takut salah ketika melakukan sesuatu yang pada akhirnya anak berperilaku sesuai tuntutan sosial saja dan yang paling utama tuntutan orangtua saja tanpa memikirkan dirinya yang menahan segala hal. 

Dari sinilah sudah tumbuh benih bahwa anak didominasi oleh personanya untuk survival yang akhirnya akan berefek pada masa selanjutnya yaitu remaja dan dewasa, seperti yang dijelaskan di atas jika diri didominasi oleh persona maka akhirnya ia hanya akan menjadi manusia palsu, sangat disayangkan sekali hal ini seringkali di skip oleh para orangtua.

Sumber Gambar : nanyoption.ie
Sumber Gambar : nanyoption.ie
Ketika dari masa kanak-kanak sudah seperti itu, jika tidak ditangani dengan tepat maka akan berlanjut ke masa remaja. Kondisinya seperti apa?

Kondisi dimana masa remaja adalah masa untuk menemukan jati diri, namun ternyata karena tuntutan sosial akhirnya di usia ini bukan menemukan jati diri tapi malah terbelenggu untuk memuaskan harapan sosial. 

Misal nih di lingkungan sekolah saja yang seringkali terjadi ketika pemilihan jurusan, seorang remaja yang sangat menyukai IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) atau Bahasa namun karena tuntutan sosial, justru ia masuk ke jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang jelas tidak disukainya, hal tersebut pada akhirnya memotong potensi remaja tersebut dan ia tidak bisa belajar dengan maksimal karena ia hanya menuruti harapan sosial, bukan keinginannya sendiri. 

Kenapa ia hanya menuruti harapan sosial ? ya karena sama seperti masa kanak-kanak, orangtua merupakan sosok yang menakutkan dan tak bisa dibantah, sehingga remaja tersebut hanya ingin diakui oleh orangtua dan lingkungan sosial lainnya.

Sumber: steemkr.com
Sumber: steemkr.com
Nah sekarang kita masuk ke masa dewasa, di masa ini nih puncaknya persona mendominasi diri seseorang jika seseorang tidak bisa menyeimbangkan antara harapan sosial dan bagaimana kepribadian yang sebenarnya. 

Misalnya seperti yang disebutkan di atas, seorang politikus yang hanya mementingkan bagaimana harapan sosial yang berlaku padanya sehingga akhirnya ia hidup hanya untuk publik tanpa mementingkan kepentingan kepribadiannya sendiri hanya untuk memenangkan suara masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun