Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Gangguan Psikotik Skizofrenia

16 Februari 2019   18:06 Diperbarui: 16 Februari 2019   18:11 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum mengenal lebih jauh tentang skizofrenia hanya merasa ada insight untuk menuliskannya, itu saja. Maka dari itu, mari kita coba bedah hal-hal yang berkaitan dengan skizofrenia, dimulai dari maksud skizofrenia itu sendiri sampai pada bagaimana terapi yang harus dilakukan pada penderita skizofrenia menurut para ahlinya, chek it out. 

Apa itu  Skizofrenia?

Menurut Chaplin (2011) skizofrenia adalah sebuah nama umum untuk sekelompok reaksi psikotis yang dicirikan dengan pengunduran atau pengurungan diri, gangguan emosional dan afektif, serta adanya halusinasi, delusi, tingkah laku negativistis dan adanya kemunduran berikut kerusakan yang progresif.

Sedangkan dalam buku psikologi abnormal yang disusun oleh Davison, Neale & Kring (2012) menyatakan bahwa skizofrenia adalah salah satu gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan utama pada pikiran, emosi dan perilaku yang terganggu, sehingga membuat berbagai pemikiran menjadi tidak saling berhubungan secara logis, adanya persepsi dan perhatian yang keliru, afeksi yang datar dan berbagai gangguan motorik yang bizzare. Penderita skizofrenia ini menarik diri dari orang lain dan kenyataan serta seringkali berfantasi yang penuh dengan delusi dan halusinasi.

Sesuai dengan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa skizofrenia itu adalah gangguan psikotik pada individu yang ditandai dengan adanya gangguan pada pikiran, emosi dan perilaku. Gangguan pada pikiran berupa delusi, halusinasi yang tentunya membuat pikiran tidak berhubungan secara masuk akal. Gangguan pada emosi berupa afeksi yang datar dan menarik diri dari orang lain. Gangguan perilaku berupa aktifitas motorik yang tidak karuan/tidak jelas dan dalam kondisi parah bisa merusak diri sendiri dan orang lain.

Bagaimana Sejarah Konsep Skizofrenia?

Selanjutnya, sebelum mengetahui tentang bagaimana simptom dari skizofrenia alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang bagaimana sejarah asal mula nya bisa muncul konsep skizofrenia ini. 

Sejarah konsep skizofrenia ini dan semua materi yang akan dipapaparkan semuanya merujuk pada buku psikologi abnormal yang disusun oleh Davison, Neale & Kring (2012) yang dirangkum sehingga lebih mudah dipahami. Untuk sejarah konsep skizofrenia dalam buku tersebut dinyatakan bahwa pelopor munculnya istilah skizofrenia  dimulai oleh seorang psikiater berkebangsaan Jerman bernama Emil Kraepelin dan psikiater berkebangsaan Swiss bernama Eugen Bleuler. 

Emil Kraepelin mengemukakan gambaran mengenai dementia praecox yang menjad istilah awal skizofrenia pada tahun 1898 yang telah terbukti dapat bertahan dalam penelitian kontemporer. 

Lalu, bagaimana konsep dementia praecox? Dementia praecox  ini mencakup beberapa konsep diagnostik  yaitu dimensia paranoid, katatonia dan hebefrenia yang dianggap sebagai entitas tersendiri oleh para ahli klinis pada beberapa dekade terdahulu.

Secara istilah, praecox berarti terjadi pada usia awal dan demensia berarti perjalanan yang memburuk yang ditandai oleh deteriorisasi intelektual yang progresif. Namun, demensia dalam demensia praecox tidak sma dengan demensia yang ditandai dengan kerusakan memori yang parah, yang dimaksud demensia disini adalah  kelemahan mental pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun