Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyapih Anak dengan Metode Weaning With Love

4 Februari 2019   15:13 Diperbarui: 2 Juli 2021   12:30 3098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

12. Move on dari cara menyapih konservatif yang membuat ananda trauma.

Cara menyapih yang seperti apa yang konservatif itu? cara kebanyakan orang tua jaman dahulu saat menyapih yang justru membuat ananda trauma bahkan rewel nya sangat lama bisa sampai berbulan-bulan. Misalnya dengan menempelkan plaster ke puting, mengolesken jamu-jamuan yang pahit, mengoleskan minyak kayu putih, mengoleskan lipstik, bahkan ada yang sampai membuat anak melihat kotoran burung merpati pada payudara ibu nya. 

Cara-cara tersebut merupakan cara konservatif yang memaksa ananda langsung stop menyusu tanpa ada aba-aba yang justru menurut observasi saya hal tersebut membuat anak rewel berlama-lama karena shock, dan momy pun mengalami bengkak yang luar biasa karena sama shock nya. Berbeda halnya dengan WWL ini, karena dilakukan secara bertahap, ananda hanya rewel satu sampai dua hari saja, dan kesanya bisa beraktifitas seperti biasa, bisa legowo karena memang ananda tidak dipaksa untuk beradaptasi secara mendadak.

Panjang juga ya mom, mudah-mudahan bisa dijadikan referensi jika momy ingin menyapih ananda menggunakan metode WWL. 

***

Salam Bahagia.

Mozaik Psikologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun