Saat itulah aku merenung dan meminta opini beberapa pihak. Hingga aku tersadari bahwa kekasihku kala itu hanya merasa cemas dan kurang percaya diri karena aku bisa dengan mudahnya memperoleh teman. Insekuritasnya membuatnya khawatir bahwa aku akan lebih peduli pada teman-temanku dibanding padanya.
6. I'm Back
Setelah insiden itu, aku memutuskan untuk kembali pada diriku sendiri. Aku tak akan mengorbankan kebahagiaanku karena kegelisahan orang lain. Sejak saat itu pun aku sadar bahwa keseimbangan dalam hubungan adalah hal penting.
7. Keep Going
Kebahagiaanku tak seharusnya bergantung pada persetujuan orang lain. Aku tak perlu merasa bersalah atas kemampuanku untuk berteman dengan siapa saja. Asalkan itu membuat kamu nyaman dan tetap beretika, mengapa harus dihentikan?
Jadi, menjadi wanita ekstrovert sebenarnya adalah keberuntungan. Kita bisa memanfaatkan sifat kita untuk membangun hubungan positif dan terus belajar dari pengalaman hidup. Kita tak perlu merasa terbebani oleh pandangan negatif orang lain. Teruslah menjadi diri kita yang unik dan berbagi kebahagiaan dengan semua orang di sekitar kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H