Mohon tunggu...
Evan Prajongko
Evan Prajongko Mohon Tunggu... Admin Sales Support -

Pecinta dunia psikologi sosial dan budaya namun mencoba untuk menulis tanpa menggunakan bahasa akademik yang rumit. Sedang berjuang mengenai empat kesunyataan dan jalan mulia berunsur delapan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bagaimana Mencerdaskan Bangsa, kalau Ejaan Agama di KTP Saja Tak Sesuai KBBI

23 September 2018   21:27 Diperbarui: 24 September 2018   01:41 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budha adalah nama untuk planet Merkurius, putra Candra (bulan) dengan Tara alias Rohini. Ia juga dewa barang dagangan dan pelindung para pedagang dalam mitologi Hindu.

Maka ketika ditulis sebagai Budha, maka salah besar karena penganut Buddhisme tidak bersujud sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Budha. Kalau menghormati Dewa Budha sebagai guru tertinggi, maka secara dokumen kependudukan, justru beragama Hindu.

K O N K L U S I

Maka dengan tulisan ini, saya tidak bermaksud merendahkan lembaga negara. Saya ingin lembaga negara lebih hati-hati dan berintrospeksi serta berbenah menuju hal yang lebih baik, demi bukti cinta kita kepada bangsa ini. Ini bukan tantangan kepada lembaga negara, karena sudah pasti kalau melihat ke KBBI, sudah pasti salah penulisan tersebut.

Saya pun menyadari, perubahan dokumen secara nasional akan sangat susah dan membutuhkan biaya banyak. Namun dengan segala hormat, perubahan bisa dilakukan bertahap dimulai dari merubah tulisan pada dokumen dokumen baru atau yang diperbarui oleh lembaga negara maupun elemen lain, karena kesalahan penulisan tidak hanya terjadi pada lembaga negara tetapi juga instansi lain terlebih media massa. Banyak stasiun TV atau koran yang banyak menulis ejaan-ejaan nama agama, atau lainnya dengan ejaan yang kurang tepat.

Maka, selain di sektor pemerintahan, secara individu marilah kita berbenah, menggunakan kata yang tepat secara lisan maupun tulisan. Menghargai bahasa persatuan kita, menghargai jasa para pahlawan kita, juga menghargai guru-guru kita.

Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun