Mohon tunggu...
Evander Nathanael Ginting
Evander Nathanael Ginting Mohon Tunggu... Pengacara - Gadjah Mada University

Rationalist

Selanjutnya

Tutup

Bola

Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, Siapa Sajakah yang Dirugikan?

4 April 2023   08:06 Diperbarui: 4 April 2023   08:07 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piala Dunia U-20 FIFA 2023 adalah edisi ke-23 turnamen Piala Dunia U-20 FIFA. Turnamen ini sejatinya akan diselenggarakan pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni 2023 di Bali dan Jawa Tengah.

Satu dan lain hal membuat kompetisi ini tidak jadi dijadwalkan di Indonesia. Untuk memahami lebih dalam mengenai masalah ini, mari kita telaah siapa saja yang dirugikan ketika event ini batal dimainkan di Indonesia.

1. FIFA
FIFA yang membatalkan FIFA pula yang dirugikan, kok bisa? Menurut pendapat saya, alasan FIFA memilih Indonesia karena masyarakat Indonesia sangat antusias menyambut kejuaraan ini. Dari yang saya amati, masyarakat di Indonesia merasakan sensasi seolah Indonesia sedang mengikuti Piala Dunia level tim nasional (tim senior).

Apabila kejuaraan ini dilaksanakan di Eropa misalnya, kejuaraan ini bisa jadi sepi penonton karena masyarakat di sana tidak begitu antusias dengan kejuaraan kelompok umur. Mereka tidak begitu peduli dengan hasil pertandingan. Yang antusias mengikuti kejuaraan ini ya para pencari bakat dari klub besar ataupun pelatih tim nasional.

Berbeda dengan di Indonesia, antusiasme masyarakat bisa memberikan keuntungan tersendiri karena sikap heboh dari penonton Indonesia, baik yang menyaksikan di stadion langsung ataupun layar kaca. Engagement dan reach melalui media sosial tentang event ini akan sangat tinggi.

FIFA memang rugi jika batal menyelenggarakan di Indonesia, tetapi melihat kondisi Indonesia pada saat ini, mungkin mereka merasakan risiko yang diperoleh tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan. FIFA sudah ketok palu, dan sepertinya Argentina yang akan menjadi tuan rumah.

2. Para Pemain Indonesia U-20
Bisa dibilang mereka yang paling dirugikan karena kesempatan semacam ini belum tentu akan datang kembali. Ikut serta melalui jalur kualifikasi akan sangat sulit, dan akhirnya negara ini berhasil lolos melalui jalur tuan rumah. Hokky Caraka cs termasuk beruntung jika dibandingkan seniornya yang terdahulu.

Untuk hasil pertandingan sendiri sebenarnya tidak begitu menjadi masalah, karena ajang ini lebih fokus ke pencarian bakat-bakat baru. Syukur-syukur alumni dari kejuaraan ini bisa jadi andalan di timnas kelak, tetapi yang paling membahagiakan tentu mendapatkan tawaran dari klub-klub besar Eropa.

Kejuaraan ini tidak jadi diseleggarakan di Indonesia, tapi bukan berarti segalanya sudah berakhir bagi anak-anak muda ini. Kompetisi lain masih banyak baik di level klub ataupun negara, pencari bakat juga bukanlah orang-orang bodoh. Mereka juga memilih berdasarkan konsistensi dari pemain yang dituju.

Saya ambil contoh Alphonso Davies pemain muda dari Negara Kanada. Anak ini dibidik oleh pencari bakat Bayern bukan karena satu kompetisi kelompok umur semata, melainkan karena perkembangan, konsistensi, dan kemampuan yang dia miliki di lapangan hijau.

Saya rasa Hokky Caraka terlalu berlebihan saat menyudutkan Bapak Ganjar Pranowo. Tulisannya menunjukkan seolah karir sepakbolanya tamat ketika Piala Dunia U-20 batal diseleggarakan. Padahal batalnya Piala Dunia U-20 juga bukan karena statement Ganjar Pranowo semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun