Bagaimana aplikasi teori Erikson dalam pendidikan?Â
Sejak lahir, seorang anak menciptakan "emotional repertoire" yang terkait dengan persepsinya tentang keselamatan dunianya. Ketakutan akan pengalaman baru yang  mereka hadapi bertarung dengan naluri eksplorasi yang mereka miliki, dan pemenangnya akan bergantung pada apakah seorang anak merasa aman atau tidak.Â
Guru yang tahu bagaimana menerapkan perkembangan psikososial di kelas menciptakan lingkungan yang aman di mana setiap anak merasa dihargai dan nyaman mengeksplorasi pengetahuan serta hubungan baru daripada membiarkan rasa takut menghambat pembelajaran.Â
Implikasi dari teori erickson adalah untuk memberikan pedoman tentang perbedaan perkembangan psikososial individu dan untuk mencegah masalah lebih lanjut dalam menghadapinya, serta untuk membangun metode yang tepat untuk menyelesaikannya jika mengganggu. Apa yang bisa kita lakukan sebagai guru dalam rangka mengimplementasikan teori Erikson ?Â
- Teori Erikson memperkuat bagaimana kita sebagai seorang guru terus-menerus perlu mengenali pengaruh konteks sosial dalam memahami siswa, diri kita sendiri, dan interaksi antara kita dengan siswa.
- Erikson melihat orang-orang aktif dalam perkembangan mereka sendiri. Seperti halnya perkembangan kognitif, kita sebagai guru perlu menciptakan peluang bagi siswa dalam mengeksplorasi kembali tantangan psikososial yang mereka hadapi saat ini, serta tantangan yang pernah mereka hadapi sebelumnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H