Mohon tunggu...
Eva Fatmawati
Eva Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih terus belajar dan menjadi lebih baik

Sosok yang menyukai pantai, gunung dan alam lainya. Tinggal di timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terbentuknya Karakter, Moral dan Kepribadian Siswa di Lembaga Sekolah

16 Desember 2021   11:55 Diperbarui: 16 Desember 2021   11:59 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbentuknya karakter, moral dan kepribadian siswa di lembaga sekolah

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran atau dapat dikatakan sebagai agen perubahan untuk masyarakat, terutama bagi anak atau peserta didik. Akibat perkembangan zaman yang semakin maju, membuat keluarga sebagai lingkungan terdekat tidak bisa sepenuhnya memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi anak terhadap iptek. Semakin maju suatu masyarakat, menjadikan peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat juga semakin penting. Oleh karena itu, pengelolaan sekolah harus dilakukan dengan maksimal, terutama sekolah yang dijadikan pondasi pembentukan karakter siswa yang lebih baik.


Tugas utama sekolah adalah membantu peserta didik untuk menemukan, mengembangkan, dan membangun kemampuan yang akan menjadikannya berkesanggupan secara efektif untuk menunaikan tugas- tugas individu dan sosialnya pada saat sekarang dan di masa depan. Sebuah sekolah, seharusnya tidak hanya menjadi tempat belajar, namun juga menjadi tempat memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan karakter. Sekolah pada dasarnya tidak hanya tempat pendidik mengajarkan pengetahuan melalui berbagai mata pelajaran saja, namun sekolah merupakan lembaga yang melakukan usaha dan proses pembelajaran berorientasi pada nilai. Pembentukan dan pendidikan karakter lewat sekolah merupakan usaha mulia yang mendesak untuk dilakukan. Sekolah memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam karakter, kepribadian serta moral.


Dengan tambahan pembentukan karakter, kepribadian maupun moral dalam sekolah diharapkan peserta didik semakin berkembang serta mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia agar terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Menurut KBBI, pengertian sekolah yaitu salah satu bangunan atau lembaga yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar dengan berbagai jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan tersebut terdiri atas SD atau MI, SLTP atau Mts, dan SLTA atau MA.

Sedangkan pengertian Secara Umum Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang bersifat informal, non-formal, dan formal yang bertujuan untuk membimbing, membina, dan memberikan berbagai macam pelajaran mengenai pengetahuan umum maupun pendidikan karakter. Sekolah di Indonesia didirikan oleh instansi negeri maupun swasta yang menyediakan berbagai macam kegiatan bersifat positif.

Lembaga ini memberikan berbagai macam ilmu yang tentunya dapat bermanfaat bagi anak didiknya di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Sebab itu, sekolah menjadi kebutuhan yang penting sebagai upaya untuk mencerdaskan generasi bangsa.

A. Peran sekolah sebagai lembaga sosialisasi dan pembentukan karakter anak

Proses sosialisasi merupakan suatu proses penyesuaian diri individu memasuki dunia sosial, agar seseorang dapat berperilaku sesuai dengan standar pada masyarakat tertentu. Dalam hal ini ada beberapa lembaga yang ikut serta dalam pendidikan sosial yang bertujuan untuk membentuk jiwa sosialisasi pada individu salah satunya yaitu melalui sekolah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pembentukan karakter di Sekolah, yakni:
1. Menerapkan pendekatan modelling. Yakni membiasakan di lingkup sekolah untuk menegakkan nilai akhlak dan moral yang baik melalui perantara model atau teladan. Dalam hal ini, guru maupun tenaga kependidikan lain diharuskan menjadi contoh bagi anak didiknya.

2. Memberi penjalasan secara konsisten atau terus menerus tentang berbagai nilai baik dan buruk. Usaha ini bisa dibarengi pula dengan langkah-langkah; memberi penghargaan (prizing) dan menumbuhsuburkan (cherising) nilai-nilai yang baik dan sebaliknya mengecam dan mencegah (discouraging) berlakunya nilai-nilai yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun