Mohon tunggu...
Eva Anisa
Eva Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yg suka menulis dan membaca

Saya mahasiswa Ilmu pendidikan bahasa dan sastra. Saya memiliki pengalaman berorganisasi dan aktif dalam kegiatan diluar. Saya bertanggung jawab dan dapat diandalkan serta dapat berkerja secara mandiri dan dalam tim.Saya memiliki kemampuan bersosialisasi dengan mudah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelajahi Keindahan Budaya Sumenep: Perpaduan Tradisi dan Modernitas di Ujung Timur Madura

10 Juni 2024   19:58 Diperbarui: 10 Juni 2024   20:20 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumenep, bagaikan mutiara yang tersembunyi di ujung timur Pulau Madura, menyimpan kekayaan budaya yang memukau. Perpaduan tradisi maritim, Islam, dan pengaruh Jawa menghasilkan corak budaya unik yang tak lekang oleh waktu. Keindahan budaya Sumenep tak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan pengalaman mendalam tentang nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masyarakatnya.

Menelusuri Jejak Sejarah dan Tradisi

Kunjungan ke Sumenep tak lengkap tanpa menjelajahi Kraton Sumenep, peninggalan sejarah yang kokoh berdiri sejak abad ke-18. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan arsitektur megah, koleksi benda pusaka, dan merasakan atmosfer kejayaan masa lampau. Museum Keraton Sumenep menjadi tempat untuk mempelajari sejarah panjang Sumenep, mulai dari era kerajaan hingga kemerdekaan.

Bagi pecinta budaya maritim, Desa Batang-Batang menjadi destinasi wajib. Di desa ini, pengunjung dapat melihat aktivitas nelayan tradisional, mencicipi kuliner laut segar, dan bahkan mengikuti wisata bahari untuk menikmati keindahan gugusan pulau di sekitar Sumenep.

Pesona Kerapan Sapi dan Upacara Nyadhar

Tradisi Kerapan Sapi, adu kecepatan sapi yang dihias penuh warna, merupakan ikon budaya Madura yang mendunia. Di Sumenep, tradisi ini menjadi festival tahunan yang meriah, menarik wisatawan dari berbagai penjuru. Diiringi musik tradisional dan sorak-sorai penonton, para joki memacu sapi mereka dengan penuh semangat, menunjukkan ketangguhan dan sportivitas.

Upacara Nyadhar, tradisi penghormatan kepada leluhur, menjadi wujud rasa syukur masyarakat Sumenep atas limpahan rezeki. Upacara ini diwarnai dengan berbagai ritual adat, seperti doa bersama, pemotongan hewan kurban, dan pertunjukan kesenian tradisional. Nyadhar tak hanya memperkuat nilai-nilai religius, tetapi juga menjadi momen mempererat tali persaudaraan antar warga.

Keindahan Seni dan Kearifan Lokal

Baca juga: Sumenep Kota Keris

Sumenep kaya akan seni tradisional yang memukau. Tari Topeng Sonok, dengan gerakan dinamis dan ekspresif, menceritakan kisah-kisah heroik dan legenda. Tari Gandrung Banyuwangi, dengan gerakannya yang anggun dan penuh pesona, mencerminkan keindahan alam dan budaya Banyuwangi. Alunan musik tradisional seperti saronen dan gambus, menggema di berbagai acara adat dan pertunjukan, membawa nuansa magis dan penuh makna.

Kain batik Sumenep, dengan motif khas yang terinspirasi dari alam dan budaya, menjadi cenderamata yang wajib dibawa pulang. Kain batik ini tak hanya indah, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis dan tradisi turun-temurun.

Menyatu dengan Masyarakat dan Mencicipi Kuliner Khas

Menjelajahi Surga Kuliner di Sumenep: Perpaduan Cita Rasa Madura dan Kearifan Lokal. Sumenep, kabupaten di ujung timur Pulau Madura, menyimpan pesona budaya dan kuliner yang memikat. Perpaduan budaya Madura dan Jawa, serta pengaruh dari Sumbawa dan Bali, menghasilkan ragam hidangan khas yang memanjakan lidah. Bagi para pecinta kuliner, menjelajahi Sumenep bagaikan menemukan surga tersembunyi.

Salah satu ikon kuliner Sumenep adalah Soto Sumenep, sajian berkuah santan gurih dengan isian babat, daging sapi, dan kikil. Keunikannya terletak pada penggunaan bumbu rajah dan petis ikan, menghasilkan rasa gurih dan pedas yang khas. Tak lengkap menyantap Soto Sumenep tanpa lontong dan sambal terasi pedas.

Bagi pecinta pedas, Soto Selingkuh wajib dicoba. Perpaduan soto babat dengan rujak cingur dan rujak selingkuh (rujak dengan bumbu petis) ini menciptakan sensasi pedas dan gurih yang tiada duanya.

Bagi yang ingin mencicipi hidangan berkuah bening, Tajur adalah pilihan tepat. Sup ayam kampung ini kaya rempah dan disajikan dengan lontong, tauge, dan kerupuk.

Hidangan nasi di Sumenep tak kalah menggoda. Nasi Serpang (nasi putih dicampur parutan kelapa muda, santan, dan bumbu) menawarkan rasa gurih dan aroma yang harum. Nasi Tempong (nasi putih dengan lauk pauk pedas) cocok bagi pecinta sensasi pedas.

Sate Sumenep terkenal dengan teksturnya yang empuk dan bumbunya yang meresap. Pilihan satenya beragam, mulai dari sate ayam, kambing, hingga sate gurita.

Jajanan tradisional Sumenep pun tak boleh dilewatkan. Kopi Sokol (kopi bubuk dicampur gula merah dan rempah) menawarkan rasa kopi yang unik dan menghangatkan tubuh. Kaldu Kokot (sup kacang hijau dengan lontong dan taburan bawang goreng) cocok dinikmati saat cuaca dingin.

Menjelajahi kuliner Sumenep tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membuka jendela budaya dan kearifan lokal. Setiap hidangan memiliki ceritanya sendiri, mencerminkan kekayaan tradisi dan warisan budaya Sumenep yang tak ternilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun