Mohon tunggu...
evaagnesia
evaagnesia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi dari Universitas Advent Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

FOMO, Stres, dan Kecemasan: Dampak Buruk Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

2 Desember 2024   10:06 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:23 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu akibat Kesehatan mental dapat menurun disebabkan oleh internet. Sumber : https://psytechology.tr

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) juga semakin populer di kalangan remaja, di mana mereka merasa tertekan karena merasa ketinggalan momen atau pengalaman yang terlihat menarik di media sosial. FOMO dapat memperburuk perasaan cemas dan kesepian. Sebuah studi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2023) menemukan bahwa lebih dari 30% remaja di Indonesia melaporkan merasa cemas atau tertekan akibat perbandingan sosial di media sosial.

"The more time teens spend on social media, the more likely they are to be depressed, lonely, and have problems with sleep."
— Jean Twenge, seorang psikolog dan penulis iGen.

Pernyataan ini menggarisbawahi dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja, di mana semakin lama mereka terpapar media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami masalah seperti depresi, kesepian, dan gangguan tidur.

Solusi

Meski internet dan media sosial memberikan banyak kemudahan, kita perlu bijak dalam menggunakannya. Penggunaan teknologi yang tidak terkontrol dapat membawa dampak buruk yang serius pada kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan kesadaran dan kebiasaan yang sehat dalam menggunakan media sosial. Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan:

  1. Pembatasan Waktu di Media Sosial, penggunaan media sosial yang terencana dan terkontrol dapat mengurangi dampak negatif seperti kecemasan, stres, dan gangguan tidur. 

  2. Pendidikan tentang Penggunaan Internet yang Sehat, pemerintah, sekolah, dan orang tua memiliki peran penting dalam memberikan edukasi mengenai penggunaan internet yang sehat. Membiasakan diri untuk tidak tergantung pada media sosial sebagai sumber utama kebahagiaan atau validasi adalah langkah awal yang penting. 

  3. Mendorong Konten Positif dan Dukungan Mental di Media Sosial, menggunakan media sosial untuk tujuan yang lebih produktif dan bermakna, seperti belajar atau mencari dukungan mental, bisa menjadi alternatif yang sehat.

  4. Menciptakan Kebiasaan Tidur yang Sehat, mengurangi penggunaan media sosial beberapa jam sebelum tidur sangat penting untuk menjaga kualitas tidur dan kesehatan mental dan dapat membantu otak dan tubuh beristirahat dengan optimal, yang pada gilirannya akan mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati.

  5. Membangun Koneksi yang Sehat dan Bermakna. Di dunia yang semakin terhubung secara digital, penting untuk juga menjaga hubungan sosial yang mendalam dan nyata dengan orang-orang di sekitar kita. Brené Brown, seorang peneliti sosial yang banyak meneliti tentang hubungan manusia, mengatakan

"Connection is why we're here; it is what gives purpose and meaning to our lives."
— Brené Brown

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun