Baru-baru ini jagat maya dikejutkan dengan pernyataan dari seorang aktris sekaligus penyanyi, Maudy Ayunda, bahwa salah satu impiannya ketika menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kelak adalah untuk menghapus soal pilihan ganda.Â
Menurutnya, menerapkan assessment dalam bentuk open ended question akan jauh lebih baik dibanding dengan multiple choice atau pilihan ganda. Namun, apakah implementasi dari pernyataan aktris tersebut sudah tepat?
Untuk melaksanakan evaluasi pembelajaran, guru dituntut untuk melakukan prosedur pelaksanaan evaluasi. Prosedur pelaksanaan evaluasi pembelajaran tersebut terdiri dari perencanaan evaluasi, proses pelaksanaan, kontrol pelaksanaan evaluasi, mengolah data evaluasi, dan pelaporan hasil.Â
Dalam merencanakan evaluasi pembelajaran terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu menentukan tujuan penilaian, mengidentifikasi kompetensi, menyusun kisi-kisi soal, mengembangkan draf instrumen, menguji validitas soal, dan membuat soal.
Secara umum, tes dapat dibagi ke dalam dua jenis, tes urain dan tes objektif. Dalam sejarahnya, tes uraian sudah lebih dulu hadir dan berkembang dibandingkan tes objektif.Â
Menurut Pramono (2014) tes uraian merupakan salah satu bentuk  jenis soal atau tes yang lebih mengutamakan nilai subjektivitas siswa. Tes urain menuntut siswa untuk mengorganisir gagasan, menuangkan gagasan, mengekspresikan gagasan, dan menganalisisnya dalam bentuk tulisan.Â
Dalam tes uraian, siswa memiliki kebebasan untuk menentukan, menanggapi, dan memberikan jawaban.Â
Tes uraian dengan pendekatan open-ended dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beragam teknik.Â
Tes uraian dengan pendekatan open-ended memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya terdiri dari:
- Siswa mempunyai kesempatan dalam berpartisipasi secara lebih aktif dan memungkinakan untuk menyeruakan pendapatnya,
- Siswa mempunyai kesempatan lebih banyak mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya,
- Siswa dengan tingkat pemahaman yang kurang pun tetap mempunyai kesempatan untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan dengan caranya sendiri,
- Siswa termotivasi untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang diberikan, dan
- Siswa mempunyai banyak pengalaman dalam menjawab permasalahn, baik dari dirinya maupun temannya.
Kemudian, selain kelebihan yang dimiliki, pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu.
- Sulit menciptakan atau menyajikan situasi masalah yang bermakna bagi siswa,
- Menuangkan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang menghadapi kesulitan dalam menanggapi permasalahan yang diberikan, dan
- Karena jawaban bersifat bebas, siswa dengan kemampuan tingkat tinggi dapat meragukan atau mencemaskan jawabannya.