Dalam hal ini "di" bukanlah sebuah kata, melainkan imbuhan awal yang sering disebut juga awalan atau dalam istilah lain prefiks. Yakni imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Biasanya kata itu adalah jenis kata kerja.
Namun jika kata yang mengikutinya adalah keterangan tempat maka kita tidak perlu ragu lagi, kata "di" harus ditulis terpisah. Misalnya: di tempat. Di rumah. Di sekolah. Di pasar.
Selain penulisan "di" kata yang sama juga adalah "ke" dan  "dari". Ketiganya ditulis terpisah dari kata sesudahnya. Karena ketiganya adalah kata depan.
Sebagai contoh bisa dilihat pada contoh kalimat-kalimat berikut ini. Di mana dia sekarang? Kain itu disimpan di dalam lemari. Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan. Mari kita berangkat ke kantor. Saya pergi ke sana mencarinya. Ia berasal dari Pulau Penyengat. Cincin itu terbuat dari emas.
Baca juga: Panduan Menulis Novel, Kesalahan PUEBI yang Paling Umum Kita Lakukan
Bagi banyak kalangan tulisan singkat ini mungkin tidak berguna. Namun saya tertarik menulis hal yang tampat sederhana ini sebab kekeliruan ini sering dijumpai juga saat membaca tulisan-tulisan yang dimuat di koran, majalah ataupun tulisan dalam berita online. Padahal media massa yang dibaca banyak orang di berbagai belahan dunia itu umumnya memiliki staf editor.
Memang hadirnya blog-blog pribadi sangat berdampak pada penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena siapa saja yang bisa mendaftar, dan menerbitkan blog pribadi, sesuai keinginan dan kapasitas pribadinya.
Akan membingungkan lagi ketika tulisan yang dibuat seorang sarjana pendidikan Bahasa Indonesia juga masih menjadi contoh yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H