Mohon tunggu...
Eunike Pakiding
Eunike Pakiding Mohon Tunggu... Administrasi - Kuli Kopi yang Suka Menulis

Ingat, Pena lebih kuat dari Pedang || Calamus gladio fortior

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Negara Lain Sibuk Menata Negaranya, Kita Sibuk Ribut Soal "Chat Sex". Ini Salah Siapa?

8 Juni 2017   10:31 Diperbarui: 8 Juni 2017   19:59 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI/Sumber Gambar: tv.liputan6.com

Walaupun sempat diungkapkan Pengacara Habib Rizieq, Buchory Muslim yang juga sempat menemani Umroh Habib Rizieq bahwa "Beliau di sana ibadah umrah, berdoa untuk umat, untuk negara"  Dia juga mengatakan umrah hanya dilakukan selama sepekan. Namun, Rizieq belum bisa pulang karena ada panggilan dari profesor tempat di mana Rizieq mengambil studi doktoral. "Bertolak dari Jakarta 25-26 April, dengan visa umrah kami berangkat. Dan 5 Mei sudah di Malaysia, karena profesornya Beliau terus menghubungi untuk menyelesaikan desertasinya yang lama tertunda," Buchory menjelaskan. Lanjut, Dia menuturkan Habib Rizieq sudah memiliki niat kembali ke Tanah Air. Namun, lantaran situasi yang dinilai tidak kondusif, Habib Rizieq memutuskan kembali bertolak ke Saudi. "Pada 10 Mei beliau sudah mau kembali, tapi kondisinya begini. Jadi atas saran-saran, beliau kembali lagi ke Arab Saudi untuk umrah lagi, berdoa lagi," tutur Buchory. (Sumber: news.liputan6[dot]com)

Jika mempelajari pernyataan Pengacara, Harusnya Habib Rizieq (beliau) tidak boleh Mangkir dari Panggilan Polisi. Studi Doktoral, mencerminkan tingkat pendidikannya yang tinggi, pasti paham hukumlah, melihat lagi kasus yang menyeret namanya sangat di soroti publik. Nah, biar publik tidak menilai yang salah, kenapa harus mangkir dari panggilan Polisi? Kedua lagi, kutipan "Beliau di sana ibadah umrah, berdoa untuk umat, untuk negara" ini cerminan bahwa beliau adalah Warga Negara yang sangat Baik, Bijaksana, Berwibawa. Jadi, seharusnya tidak ada alasan lagi untuk Mangkir dari panggilan. Jika memang Beliau adalah Warga Negara yang Baik.

Kemudian lagi, Rabu, 31 Mei 2017 , Polda Metro Jaya menerbitkan surat daftar pencarian orang (DPO) terhadap tersangka kasus dugaan pornografi Habib Rizieq Syihab. Semua tahapan telah dilalui oleh penyidik hingga akhirnya menetapkan beliau sebagai DPO. Penetapan sebagai DPO dirasa bisa menjadi Alasan untuk Habib Kembali Pulang Ke Indonesia, tapi ternyata tidak.

Dilansir dari Kompas.com: "Ada rencana kita akan long stay atau akan perpanjang visa," ujar pengacara Rizieq, Sugito Atmo Prawiro saat dikonfirmasi, Senin (5/6/2017).Katanya, Perpanjangan visa Habib Rizieq ini adalah bentuk Strategi untuk menghadapi proses hukumnya.

DPO Longstay? Terlihat janggal untuk satu orang yang sudah di tetapkan tersangka, kemudian masuk lagi dalam daftar pencarian orang (DPO) dan masih mengajukan perpanjangan visa untuk Longstay? Apa artinya status tersangka, perintah penangkapan, red notice, dan DPO jika tidak ada tindak lanjutnya?

Polisi terlihat pilih kasih, tidak tepat jika membandingkan Kasus Ahok dengan Kasus Habib Rizieq tapi coba kita lihat kembali. Ahok yang tidak pernah alpa dari panggilan polisi bahkan sampai persidangan hingga dia divonis 2 tahun penjara, tepat dihari itu juga beliau di Tahan tanpa memberi waktu untuk menyelesaikan tugasnya untuk membangun DKI disisa waktunya menjabat Gubernur sebelum Gubernur baru menggantikannya. Permintaan penangguhan penahanan pun terlihat susah untuk diberikan kepadanya, padahal Pak Djarot menjadi salah satu orang yang menjamin penangguhan penahanan Ahok. Tim penasihat hukum Ahok juga mengajukan penangguhan penahanan bahkan Para pendukung Ahok juga membantu proses permohonan penangguhan penahanan dengan cara menggalang KTP warga untuk dijadikan jaminan. Ini Pak Ahok mengajukan penangguhan penahanan untuk menyelesaikan tugasnya melayani Rakyat DKI, bukan untuk Liburan. Tapi tetap harus berakhir dalam jeruji besi. Pak Ahok Marah? Mengamuk? Melakukan persekusi? Atau yang lain? Tidakkan.. semua berakhir dengan lapang dada tanpa harus menyakiti yang lainnya.

Nah sekarang lagi, Hampir semua media sosial yang saya buka tidak ada yang tidak menampilkan Artikel tentang Kasus “Chat Sex” Habib Rizieq dan Firza Husein. Walapun judul yang berbeda-beda, tapi isi beritanya membahas tentang Kasus Chat itu yang diduga berkonten Pornografi. Terlihat sangat memalukan, jika benar atau tidak, sudah menyebar bahwa 2 Figur yang namanya dihormati publik melakukan percakapan yang kotor yang seharusnya tidak di ketahui Publik, ini sifatnya privasi mereka berdua, tapi harus di konsumsi oleh public bahkan jadi berita utama di Indonesia. Bagaimana Negara lain menilai kita? Disaat Negara lain sibuk menata negaranya agar jadi Negara Maju, kita di Indonesia Masih Sibuk mengurusi “CHAT SEX” ini. belum lagi Posisi media yang selalu ditempatkan dalam posisi yang salah. menulis kebenaran dianggap salah, membela yang benar dianggap provokasi, menulis dengan netral dianggap pilih kasih. jadi banyak yang dirugikan jika kita hanya mau berbicara tentang ini. 

Baiknya sekarang, bagaimana Polisi bergerak dengan cepat. Apa Artinya Penetapan status tersangka, surat penangkapan, DPO dan red notice jika ternyata polisi hanya bisa menunggu kepulangan Habib Rizieq (Beliau). Beliau pun juga harus menunjukkan bahwa Dia Adalah Warna Negara Yang Baik biar Publik tidak Menilai Salah. Tidak sulit kok, ini sama saja,  saat Habib Rizieq (Beliau) Menyempatkan Hadir sebagai Saksi Ahli Pada Sidang ke-12 Kasus Penodaan Agama oleh terdakwa Basuki Tjahaja Purnama(Ahok) Pada 28 Februari 2017 di auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan. Tidak sulit bagi beliau bukan? Kasus ini saja tidak ada nama Beliau di Dalamnya, tapi bisa hadirkan? Karena Beliau Warga Negara yang baik. Tapi Kok kasus yang menjerat namanya sendiri dia tidak bisa hadir? Bahkan harus mangkir 2 kali dari panggilan Polisi hingga longstay saat sudah jadi DPO.

Sangat sayang sekali jika, Headline Berita di Indonesia masih ribut soal "Chat Sex" saja sementara Negara Lain Sudah setengah jalan menata Negaranya agar lebih baik. 

SALAM SUKSES UNTUK KITA MASYARAKAT INDONESIA. DAMAI INDONESIA. God Bless

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun