Berita sudah lama hadir di Indonesia, munculnya berita di Indonesia diawali dengan kehadiran surat kabar atau koran yang diperkenalkan oleh pemerintahan Belanda.Dilansir dari laman berita kompas, awal kemunculan surat kabar pertama kali di Indonesia yaitu pada tahun 1774 yang bernama Bataviasche Nouvelles yang terbit selama 2 tahun.
Surat kabar pada masa itu diterbitkan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Imhoff. Pada tahun tersebut, Indonesia baru mengenal surat kabar dan jurnalistik.
Seiring tahun berjalan, Indonesia pun mulai membangun sendiri perusahaan kabarnya yang bernama Medan Prijaji pada tahun 1907 oleh Tirto Adhi Soerjo dan sejak awal kemunculan surat kabar yang berasal dari masyarakat Indonesia yang berdiri secara independen, muncullah perusahaan surat kabar lainnya yang berasal dari masyarakat Indonesia sendiri.
Â
Pada era Reformasi, adanya kebebasan pers dan kode etik jurnalistik sangat dijunjung tinggi oleh lembaga pemerintahan dan masyarakat pun dapat mengakses dan membaca berita secara bebas.
Tetapi, adanya kebebasan terhadap akses berita tersebut tentu saja tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Banyak perusahaan surat kabar yang menetapkan sebuah harga dalam pembelian surat kabar cetak.
Alasan dari penetapan harga ini adalah agar perusahaan surat kabar dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dan untuk menutupi biaya produksi dari surat kabar tersebut.
Pada zaman kecanggihan teknologi pada masa sekarang, platform berita pun mulai berpindah ke teknologi digital yaitu internet. Banyak masyarakat yang lebih tertarik untuk membaca berita secara Online atau daring karena mudahnya akses untuk membaca berita tersebut.
Salah satu alasan mengapa masyarakat lebih tertarik kepada berita Online adalah karena berita yang disediakan dapat diakses dan dibaca secara gratis.
Perkembangan Detik.com
Detik.com merupakan salah satu situs berita yang ada di Indonesia. Detik.com merupakan produk media yang diciptakan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom).
PT Agrakom berdiri di Indonesia memiliki empat pendiri di belakangnya, yaitu Yayan Sopyan, Budiono Darsono, Abdul Rahman, dan Didi Nugrahadi tahun 1995 bulan Oktober, namun PT tersebut disahkan pada tahun 1996 bulan Januari.
Perusahaan Agrakom cepat maju dan berkembang dikarenakan memiliki klien-klien yang besar. Kemajuan tersebut membuat perusahaan mengalami keuntungan.
Budiono Darsono, Abdul Rahman, Yayan Sopyan selaku pendiri PT Agrakom merupakan seorang wartawan.
Pada tanggal 30 Mei 1998, server Detik.com sudah siap untuk diakses. Pada tanggal 9 Juli 1998 baru menjadikan secara online dengan lengkap. Tanggal 9 Juli tersebut ditetapkan sebagai lahirnya Detik.com yang didirikan oleh Yayan Sopyan, Didi Nugrahadi, Abdul Rahman, dan Budiono Darsono.
Awalnya liputan yang terdapat di Detik.com berfokus pada berita ekonomi, teknologi informasi, dan politik.
Ketika situasi politik mulai reda dan perekonomian perlahan membaik, Detik.com mulai memasukkan berita olahraga dan hiburan.
Detik.com pertama kali terbit pada tanggal 9 Juli 1998, berita pertama yaitu mengenai Munas Golkar yang dibuat oleh Budiono Darsono. Ketika berita tersebut terbit, tag dibagian atas bukan bertulisakan Detik.com melainkan "the thick com" namun alamat websitenya sudah www.detik.com.
Pencetus ide dan pencipta Detik.com adalah Budiono Darsono. Hal tersebut membuat otomatis Budiono Darsono menjadi pemilik resmi dari Detik.com. Detik.com merupakan prodk dari perushaan PT Agrakom yang didirikan oleh empat orang.
Alasan Budiono memilih nama Detik.com adalah karena mudah untuk diucapkan, mudah diingat, dan ringkas untuk didengar. Kemudian jika dilihat dari makna waktu, detik merupakan satuan waktu yang paling pendek, sehingga Detik.com memiliki konsep untuk menyajikan dan menyampaikan berita secepat mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H