Penggunaan bahan-bahan seperti cat, produk pembersih, dan bahan kimia rumah tangga lainnya dapat menghasilkan VOCs dalam ruangan.
Selain itu, dampak lingkungan dari polusi udara juga tak bisa diabaikan. Partikel-partikel dan gas polutan dapat mencemari tanah, air, dan ekosistem, mengganggu keberlanjutan ekosistem dan mengancam spesies-spesies tanaman dan hewan. Polusi udara juga berkontribusi pada perubahan iklim global melalui emisi gas rumah kaca seperti CO2, yang menyebabkan pemanasan global, perubahan pola cuaca, dan pencairan es di kutub.
Dampak ekonomi dan sosial dari polusi udara tidak dapat diabaikan. Biaya perawatan medis yang meningkat akibat penyakit yang disebabkan oleh polusi udara, absensi kerja yang lebih tinggi, serta kerusakan lingkungan semuanya memberikan beban ekonomi yang signifikan pada masyarakat dan negara. Ketidaksetaraan sosial juga bisa memperparah dampak polusi udara pada komunitas yang lebih rentan.
Dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia adalah permasalahan serius yang mengharuskan langkah-langkah segera untuk mengurangi emisi polutan udara dan melindungi kesehatan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak utama polusi udara terhadap kesehatan:
1. Gangguan Pernapasan Akut
Partikel-partikel halus (PM2.5) dan gas berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2) dapat masuk ke dalam saluran pernapasan manusia, menyebabkan gangguan pernapasan akut. Ini dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan paru-paru, batuk, sesak napas, dan pengembangan penyakit seperti asma dan bronkitis.
2. Peningkatan Penyakit Pernapasan
Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit pernapasan kronis, termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang mengakibatkan kerusakan permanen pada paru-paru dan penurunan kapasitas pernapasan.
3. Penyakit Kardiovaskular
Polusi udara juga memiliki dampak signifikan pada sistem kardiovaskular. Partikel-partikel dan gas polutan dapat memicu peradangan di dalam tubuh, mempengaruhi pembuluh darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan stroke.
4. Kanker Paru-paru