Secara khusus ciri-ciri darai Renaissance, yaitu humanisme, individualisme, sekularisme, empirisme, serta rasionalisme. Lalu ilmu pengetahuan (sains) dapat berkembanga secara pesat diakibatkan dari semanagt serta hasil empirisme, sementara ajaran Kristen yang terlalu mengekang mulai ditinggalkan karena adanya semangat humanisme. Pada masa Renaissance manusia mulai mempelajari hakekat dari dirinya sendiri dan alam semesta sebagai pusat dari kenyataan dari hidup. Pada abad ke-14 sampai 16 manusia mulai menganggap dirinya sebagai victor mundi melainkan, mereka menganggap dirinya sebagai faber mundi aatau orang yang dapat menciptakan dunianya sendiri. Setidaknya ada 3 hal yang menjadi faktor pendorong daria adanya perkembangan baru di masa Renaissance. 3 hal itu adalah sebuah penemuan penting yang dapat membawa perubahan, yaitu: mesiu, seni mesin cetak, dan kompas.Â
Ditemukannya mesiu yang berarti bahwa kekuasaan dan persenjataan tidaka hanya dimiliki oleh kalangan bangsawan saja, tetapi untuk semua kalangan. Dan adanya seni mesin cetak yang berarti pengetahuan yang tidak lagi dimiliki secara ekslusif oleh kalangan elit, melainkan dapat terbuka secara umum oleh semua orang. Serta adanya kompas yang dapat membantu sebagai alat navigasi bagi bangsa Eropa dalam melakukan pelayaran ke dunia Timur
Disamping hal itu, seni dan keilmuan di masa Renaissance ini sangat bercampur dengan metode ilmiah yang baru dikembangkan dan sebagai bagian dari bentuk kontribusi besar dalam bidang astronomi, fisika, biologi, serta anatomi, dan sebuah peranan pembedahan observasi dan merkantilisme yang dilihat dalam astronomi dalam kajian ilmu pengetahuan. Dalam menemukan kebenaran yang jelas Francis Bacon menitikberatkan upaya pada dua hal yaitu, akal budi dan pemeriksaan.Â
1. Akal budi dapat digunakan melalui pengamatan-pengamatan indrawi yang dikhususkan untuk mengungkapkan secara umum,Â
2. Â Pengamatan dapat digunakan dalam merumuskan dari ungkapan umum yang terdekat dan masoh berada dalam jangkauan pengamatan tersebut.Â
Secara lebih detailnya Frencis Bacon mengungkapkan bahwa ketiga penemuan tersebut sangat membantu dalam mendorong gerakan renaissance. Terutama mesin cetak yang dapat digunakan untuk menyebarkan ilmu-ilmu atau gagasan dari Renaissance secara lebih luas. Karrena pada hakekatnya mesin cetak ini menjadi penemuan yang mengubah Eropa kala itu, yang bisa dikatakan sebagai suatu kebaruan yang tak dikenal dan tak ada pada zaman kuno. Dan mesin cetak dapat menghasilkan akurasi yang lebih besar, ketimbang dengan menulis secara manual. Selain mesin cetak ada juga temuan lain yang sama-sama dapat menjaring masyarakat luas, yaitu pertunjukan teater. Dengan teater sekelompok orang dapat mengungkapkan ide-idenya tertutama ide-ide Renaissance.
Tokoh-tokoh pada masa Renaissance, yaitu:
- Roger Bacon (1214-1292)
- Bacon adalah penemu dari adanya mtode ilmiah, dengan pendekatan dalam kajian pengetahuan yang bersifat empiris. Namun R.Bacon belum melakukan penelitian secara empiris yang dilihat dari hasil tulisannya mengenai ilmu pengetahuan masih bercampur dengan astrologi.
- Dante Alighiere (1265-1321)
- Dante adalah seorang penetang dari otoritas kepausan yang dinilai tidak adil. Yang dituangkan dalam sebuah buku berjudul de monarchia yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan dari sri paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi dan juga dia menulis sebuah buku yang berjudul la vita nuova (the new life) yang berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia.
- Nicolas Copernicus (1473-1543)
- Nicolas adalah seorang tokoh gereja ortodoks yang menemukan bahwa matahari berada pada pusat jagat raya dan bumi terdiri dari dua tipe gerak, yaitu perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengitari matahari.
- Galileo Galilei (1564-1642)
- Galileo adalah seorang penemu terbesar dalam bidang keilmuan, dimana ia yang menemukan pentingnya akselerasi dalam dinamika, maksudnya adalah perubahan kecapatan baik dalam besaran maupun geraknya. Ia juga sebagai penemu dari hukum benda jatuh.
- Francis Bacon (1561-1626)
- F.Bacon dipandang sebagai peletak dasar-dasar metode induksi modern, dan menjadi pelopor dalam suatu upaya menyistimatisir prosedur ilmiah secara logis. Yang dimana seluruh asas falsafah bersifat praktis, yang artinya menjadikan manusia dapat menguasai kekuatan alam dengan melalui penemuan-penemuan ilmiah.
Hubungan Sains dan Agama pada masa Renaissance
Kehidupan manusia tentunya tidak bisa lepas dari yang namanya sains atau ilmu pengetahuan dan agama. Sains diperlukan dalam kehidupan untuk mengisi dalam hal keduiniawian atau sebagai ilmu yang dipergunakan didunia tanpa berkitan dengan akhirat, sedangkan agama sendiri diperlukan untuk memenuhi sisi spiritual manusia yang berkaitan dengan akhirat dan dapat memberi ketenangan, tuntutan atau jalan, serta hubungan manusia dan Tuhannya.Â
Sepanjang sejarah dalam kehidupan manusia, pandangan dan pembicaraan soal sains dan agama tak pernah selesai. Yang dimana kedua hal tersebut merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Sains dan agama adalah dua hal yang berbeda dan tidak dapat disatukan dalam satu pandangan yang sama, karena baik sains dan agama memiliki tempatnya masing-masing, dimana sains lebih mengacu pada pengetahuan yang bersifat rasional dan empiris. Lalu agama adalah pengetahuan yang lebih menekankan pada intuitif.
Secara lebih lanjut pada masa Renaissance baik sains dan agama memegang peranan penting, walau pada awalnya munculnya sebuah ilmu pengetahuan di masa Renaissance memberikan suatu pembaharuan secara besar-besaran dan bertujuan untuk mengembalikan agama itu sendiri pada wahyu dan kitab yang semurni-murninya, tanpa ada kesimpangsiuran atau penekanan yang berlebih pada masayarakat Eropa. Yang dimana dari adanya gerakan humanis ini menjadikan pola pikir manusia bersifat teosentrik menjadi antroposentris. Dan pada masa Renaissance yang ditimbulkan oleh Pembatasan dan doktrin gereja membuat hubungan sains dan agama terjadi konflik, yang berdampak dengan terjadinya gerakan anti gereja atau gerakan reformasi gereja. Sehingga setelah adanya gerakan-gerakan tersebut sedikit mengurangi dominasi gereja terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan seni. Dan pada akhirnya sains-sains tersebut yang lebih banyak ada dan dipergunakan dalam kegaiatan keagaamaan, seperti pada bangunan gereja yang banyak dipengaruhi oleh arsitektur Renaissance, seni music, seni patung, dan masih banyak lagi.