Mohon tunggu...
Euis Novitasari
Euis Novitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru di SD Insan Kamil Bogor

Bu Sari biasa di panggil saat mengajar di sekolah sedangkan Sarizein adalah nama pena sebagai novelis. Menyapa Rindu menjadi novel pertama yang dilahirkan. Dunia pendidikan dan menulis bagi saya seperti dua sisi koin yang tak terpisahkan. Panggilan hati dan mimpi kala remaja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Berdiferensiasi

4 Januari 2025   13:51 Diperbarui: 4 Januari 2025   13:55 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang berkeadilan yang menyesuaikan dengan porsi dan karakter siswa. Karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Pembelajaran melibatkan pengaturan dan penyesuaian dalam hal konten, proses, produk, dan lingkungan belajar sesuai dengan kebutuhan, minat dan gaya belajar siswa. Salah satu bentuknya adalah menghadirkan media pembelajaran yang memfasilitasi siswa, bahkan mengharuskan guru untuk menggunakan multimedia.  

Media pembelajaran tidak harus menghadirkan perangkat digital, tetapi media adalah yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran dengan baik kepada siswa. Kategori penyampaian pesan yang baik adalah media yang digunakan secara maksimal dapat menyampaikan pesan sampai kepada siswa. Guru memastikan pesan pembelajaran sampai dengan baik kepada siswa. Salah satu hal ang menjadi indikasi bahwa siswa menerima pesan pembelajaran dari guru adalah siswa memberikan reaksi ketika pembelajaran. Seorang guru harus haus akan eskpresi siswa ketika pembelajaran.

Rapat kerja guru SD Insan Kamil dengan materi pembelajaran berdiferensiasi
Rapat kerja guru SD Insan Kamil dengan materi pembelajaran berdiferensiasi
Banyak sekali gaya pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kelas. Bahkan ketika mengabsen siswa, guru dapat membedakan siswa ketika mengabsen berdasarkan gaya belajar siswa. Siswa visual diabsen dengan cara ditatap wajahnya, siswa audio dengan disapa menanyakan kabar, siswa kinestetis dengan cara disentuh di tepuk pundaknya dan sebagainya.

Tujuan pembelajran berdiferensiasi adalah:

1. mengoptimalkan potensi siswa dengan memberikan ruang bagi perbedaan individu.

2. Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan partisipatif.

3. Meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam proses belajar.

Rapat kerja guru SD Insan Kamil Bogor

Bagaimana jika di sekolah penilaian akhir semester masih menggunakan tes tertulis? apakah masih bisa menjiwai pembelajaran berdiferensiasi dan berasaskan keadilan?. Maka dalam hal ini sangat bergantung kreatifitas guru dalam menyajikan soal. Soal yang dibuat tidak melulu tentang hafalan namun bisa berdasarkan logika siswa ataupun pemecahan masalah. Misalnya dalam soal menjelaskan proses fotosintesis siswa dapat menjawab dengan menggambar, menulis maupun menulis cerita tentang fotosintesis.  Soal disesuaikan dengan karakteristik materi, TP dan ATP.

Bagaimana strategi guru mengenali perbedaan siswa dalam pembelajaran  berdiferensiasi?

1. Penugasan kreatif dan beragam

2. Pengamatan interaksi sosial

3. Wawancara atau percakapan personal

4. Portofolio

5. Penilaian teman sebaya (peer Assesment)

6. Pretest atau penilaian awal (Diagnostic assesment)

7. Observasi kegiatan sehari-hari

8. Refleksi diri atau jurnal siswa

Spirit pembelajaran berkeadilan yang berpusat pada siswa harus senantiasa ada dalam pikiran seorang guru. Pembelajaran berdifernsiasi dapat mengakomodasi keragaman karakteristik pada siswa sehingga tercipta pembelajaran berkeadilan di kelas.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan

1. Diferensiasi konten

    Dalam penerapannya guru menyediakan materi pelajaran dalam berbagai bentuk atau tingkat kesulitan agar sesuai dengan kecepatan belajar siswa yang berbeda. Guru menggunakan berbagai sumber, tugas yang bervariasi atau pendekatan yang berbeda untuk menyampaikan materi. Sehingga guru dapat memastikan bahwa setiap siswa terlibat dan belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka, tanap mengorbankan kualitas belajar.

2. Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara pemisahan kelompok berdasarkan kemampuan, menggunakann metode pengajaran yang beragam dan memberikan tingkat kesulitan aktivitas pembelajaran. Pembelajaran ini menyesuaikan cara belajar siswa dengan memberikan berbagi pilihan aktivitas dan menyesuaikan kecepatan belajar siswa.

3. Diferensiasi Produk

Dengan diferensiasi produk, memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman siswa tentang suatu materi dengan berbagai cara atau bentuk. Siswa diberikan kebebasan untuk memilih produk atau hasil akhir pembelajaran yang paling sesuai dengan kekuatan, minat dan gaya belaajr siswa, sehingga siswa tidak terbatas pada satu bentuk penilaian atau tugas tertentu.

4. Diferensiasi Lingkungan belajar

Selain itu guru juga perlu memetakan siswa berdasarkan gaya belajar siswa diantararanya 

1. Gaya belajar visual, siswa cenderung lebih memahami informasi melalui gamabr, diagram, dan bacaan.

2. Gaya belajar auditori, siswa lebih mudah memahami melalui suara, diskusi, dan penjelasan siswa.

3. Gaya belajar kinestetik, siswa lebih suka belajar dengan bergerak, melakukan aktivitas fisik, dan eksperimen langsung.

Ketika guru sebagai motor penggerak dalam proses pembelajaran telah memahami esensi pembelajaran berdiferensiasi maka akan tercipta pembelajaran yang berkeadilan yang dapat membentuk siswa menjadi pelajar sepanjang hayat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun