Dalam penerapannya guru menyediakan materi pelajaran dalam berbagai bentuk atau tingkat kesulitan agar sesuai dengan kecepatan belajar siswa yang berbeda. Guru menggunakan berbagai sumber, tugas yang bervariasi atau pendekatan yang berbeda untuk menyampaikan materi. Sehingga guru dapat memastikan bahwa setiap siswa terlibat dan belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka, tanap mengorbankan kualitas belajar.
2. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan cara pemisahan kelompok berdasarkan kemampuan, menggunakann metode pengajaran yang beragam dan memberikan tingkat kesulitan aktivitas pembelajaran. Pembelajaran ini menyesuaikan cara belajar siswa dengan memberikan berbagi pilihan aktivitas dan menyesuaikan kecepatan belajar siswa.
3. Diferensiasi Produk
Dengan diferensiasi produk, memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman siswa tentang suatu materi dengan berbagai cara atau bentuk. Siswa diberikan kebebasan untuk memilih produk atau hasil akhir pembelajaran yang paling sesuai dengan kekuatan, minat dan gaya belaajr siswa, sehingga siswa tidak terbatas pada satu bentuk penilaian atau tugas tertentu.
4. Diferensiasi Lingkungan belajar
Selain itu guru juga perlu memetakan siswa berdasarkan gaya belajar siswa diantararanyaÂ
1. Gaya belajar visual, siswa cenderung lebih memahami informasi melalui gamabr, diagram, dan bacaan.
2. Gaya belajar auditori, siswa lebih mudah memahami melalui suara, diskusi, dan penjelasan siswa.
3. Gaya belajar kinestetik, siswa lebih suka belajar dengan bergerak, melakukan aktivitas fisik, dan eksperimen langsung.
Ketika guru sebagai motor penggerak dalam proses pembelajaran telah memahami esensi pembelajaran berdiferensiasi maka akan tercipta pembelajaran yang berkeadilan yang dapat membentuk siswa menjadi pelajar sepanjang hayat.