Mohon tunggu...
Eufratia Fandira
Eufratia Fandira Mohon Tunggu... Arsitek - masih mahasiswa

saya merupakan mahasiswa jurasan Agribinis fakultas Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tempat Belajar yang Menyenangkan dengan Pemanfaatan Pengelolaan Lahan Gambung yang Gersang

23 Desember 2022   13:59 Diperbarui: 23 Desember 2022   14:01 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengolahan merupakan sebuah proses membentuk atau mengolah sesuatu guna mengubah wujud, unsur atau suatu hal yang memiliki tujuan dan hasil yang jelas. Sedangkan  pengolahan Lahan merupakan proses mengubah sifat pada tanah dengan menggunakan alat bantu pertanian sedemikian rupa sehingga diperoleh lahan pertanian yang sesuai untuk tujuan pemanfaatan yang diinginkan manusia dan sesuai bagi pertumbuhan suatu tanaman tertentu. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengolahan lahan Gambut ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah lahan gambut yang ada menjadi lahan pemanfaatan yang lebih baik lagi sehingga bisa di gunakan untuk aktivitas masyarakat dalam lingkung berinteraksi. Pengelolaan lahan gambut sebagai kegiatan sosial dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara pengembangan potensi Desa yang mempunyai nilai Ekonomi. Lahan gambut yang di maksud disini ialah lahan gambut yang sudah tidak dirawat atau tidak diperhatikan lagi oleh manusia sehingga menjadi lahan yang tidak dapat berfungsi dengan baik dan menjadi lahan gambut yang gersang.

Disamping itu, banyak anak muda yang pada zaman sekarang yang gaya belajarnya sudah agak berbeda yang dimana lebih niat dan fokus jika dalam suasana belajarnya di dukung dengan lingkungan yang enak dipandang dan bernuasa diluar ruangan dibandingkan dengan didalam ruangan karena beberapa literatur yang telah disampaikan bahwa mahasiswa maupun anak sekolah lebih cenderung cepat ngantuk jika didalam ruangan dibandingkan diluar ruangan dalam proses pembelajarannya karena hanya monoton penjelasan materi saja. Dalam hal ini dibutuhkannya suatu kegiatan yang bisa membangun semangat belajar yang dimana disisi lain dapat bermanfaat juga bagi lingkungan dan cinta akan kelestariaan alam Sehingga dengan adanya pengelolaan lahan gambut ini sebagai media belajar yang menyenangkan bagi anak muda atau siapapun yang nanti ingin belajar dapat dimanfaatkan.

Dengan didasari penjelasan diatas maka yang perlu kita pelajari lebih lanjut ialah : bagaimana cara kita untuk melakukan pengelolahaan lahan gambut yang baik dan benar yang dimana terdapat banyak lahan gambut yang tidak di olah dengan semestinya, selain itu kita juga dapat menpelajari apakah kawasan gambut ini bisa dijadikan tempat yang menyenangkan atau asik untuk tempat belajar.

Prosedur Pengelolaan Lahan Gambut 

 

Lahan gambut bisa dijadikan lahan budidaya dalam kegiatan pertanian masyarakat. Karakteristik lahan gambut biasanya dijadikan acuan dalam pemanfaatan untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan berkelanjutan. Sesuai dengan Keppres No. 32/1990 tentang pengelolaan kawasan lindung, gambut dengan ketebalan >3 m diperuntukkan sebagai  kawasan konservasi. Hal ini disebabkan semakin tebal lapisan gambut, maka gambut tersebut akan semakin rapuh (fragile). Gambut dengan kedalaman <3 m dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan syarat lapisan mineral yang ada di bawah gambut bukan pasir kuarsa atau liat berpirit, dan tingkat kematangan gambut bukan fibrik. Departemen Pertanian merekomendasikan bahwa gambut yang dapat digunakan untuk tanaman pangan dan hortikultura adalah gambut dangkal (<100 cm) dan gambut yang direkomendasikan untuk tanaman tahunan adalah gambut yang memiliki ketebalan 2--3 m (Sabiham,2008). Hal ini karena gambut dangkal memiliki tingkat kesuburan relatif lebih tinggi dan risiko lingkungan lebih rendah dibandingkan gambut dalam (Subiksa, Hartatik, & Fahmuddin, 2011).

Adapun cara dalam pengelolaan lahan Gambut secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan: (1) menjaga agar gambut tetap lembab, (2) penggunaan bahan amelioran, (3) mengatur pola tanam, (4) menjaga agar gambut tetap tertutup dengan menggunakan tanaman penutup, dan (5) menggunakan jenis tanaman yang toleran dengan kondisi lahan gambut seperti tanaman hortikultura (tomat, sawi cabai dll).

Selain dijadikan sebagai lahan budidaya tanaman pertanian lahan gambut juga dapat dijadiakan objek wisata yang dapat meningkatkan daya tarik penjunjung. Yang dimana dilatar belakangi pada lahan gambut yang sebelumnya gersang dan lahannya hutan bisa kita kembangkan menjadi suatu objek wisata melalui pengelolaan lahan gambut menjadi media belajar yang menyenangkan. Dalam pengelolaan ekosistem gambut untuk kegiatan sosial dalam masyarakat, penting adanya keterlibatan masyarakat didalamnya. Selain itu, pengelolaan lahan gambut juga tidak hanya untuk memperoleh keuntungan finansial saja, tetapi untuk pemulihan ekosistem gambut. Oleh karena itu, jasa lingkungan khususnya ekowisata, menjadi potensial untuk dikembangkan di ekosistem gambut.

Kawasan lahan gambut sebagai tempat belajar yang Menyenangkan

 

Tanah gambut merupakan ekosistem yang berperan sebagai penyimpan karbon, penyimpan dan pelepas air, serta dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya untuk pertanian, tanah gambut sendiri merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui terutama kerusakannya sangat berdampak serius bagi lingkungan maka dari itu pengetahuan tanah gambut dapat di ajarkan didalam bidang pendidikan lingkungan. Menurut Adlika et al.,(2019) penggunaan peta membantu siswa dalam menganalisis dan melakukan pengamatan mengenai kondisi lingkungan, yaitu keadaan lahan gambut dan konservasi keanekaragaman hayati diwilayah sekitar. Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa pengenalan tanah gambut untuk pendidikan lingkungan dapat di kenalkan dengan cara apapun dan untuk pemanfaatan lahan gambut sendiri bisa kita gunakan sebagai tempat untuk belajar agak kita tau ternyata begitu besar peran lahan gambut ini bagi kita manusia.

Selain cara pengenalan Tanah Gambut untuk Pendidikan Lingkungan, kita juga harus mengetahui apa saja peran lahan gambut ini dalam lingkungan pendidikan yang menyenangkan bagi pelajar ataupun mahasiswa didalamnya. Peranan tanah gambut untuk lingkungan memegang peranan yang sangat penting beberapa peranan tersebut dapat diaplikasikan kedalam pendidikan lingkungan menurut Adlika et al., (2019) mengatakan peranan gambut untuk pendidikan lingkungan yaitu dapat digunakan sebagi sumber belajar dengan menggunakan media peta dapat mengetahui lahan gambut dilapangan. Sedangkan menurut Widiatma et al, (2019) pemanfaatan lahan gambut dengan pembatasan lahan yang bertujuan pemanfaatan ekonomi dan lingkungan jika dikelola dengan baik dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Peranan tanah gambut juga berperan aktif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa hal ini dikemukakan oleh Widi Eli, (2020) pemanfaatan lingkungan alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa diajak turun langsung ke lokasi untuk lebih mengenal lingkungan yang ada disekitar mereka.

Jadi selain sebagai media lahan Pertanian gambut juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk pelaksanaan belajar yang menyenangkan jika anak muda atau mahasiswa bosan dengan suasana belajar yang sudah sering dilakukan dalam kelas. Salah satu contohnya kita memanfaatkan lahan gambut tersebut sebagai media wisata bagi umum yang nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk media pembelajaran dan juga akan difasilitasi kegiatan berupa pelestarian lahan gambut bagi setiap penggunjung terlebih khusus anak muda yang mau belajar. Karena di berbagai daerah itu sudah melakukan kegiatan seperti ini ini yang dimana melakukan pengelohan lahan gambut yang dulunya gersan kini menjadi media pembelajaran bagi pelajar maupun mahasiswa di kota setempat.

Penutup

Pengelolaan lahan gambut sebagai kegiatan sosial dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara pengembangan potensi Desa yang mempunyai nilai Ekonomi. Lahan gambut yang di maksud disini ialah lahan gambut yang sudah tidak dirawat atau tidak diperhatikan lagi oleh manusia sehingga menjadi lahan yang tidak dapat berfungsi dengan baik dan menjadi lahan gambut yang gersang.

Lahan gambut adalah lahan dengan kondisi anaerob atau kondisi lahan yang tergenang air. Lahan gambut banyak mengandung serasah dan kaya akan bahan organik tapi belum terdekomposisi secara sempurna. Gambut berpotensi untuk dikelola menjadi lahan budidaya tanaman pangan dan sayuran. Pengelolaan gambut sebagai lahan budidaya secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan: (1) menjaga agar gambut tetap lembab, (2) penggunaan bahan amelioran, (3) mengatur pola tanam, (4) menjaga agar gambut tetap tertutup dengan menggunakan tanaman penutup, dan (5) menggunakan jenis tanaman yang toleran dengan kondisi gambut.

Pemanfaatan tanah gambut untuk pendidikan lingkungan berperan penting dalam menjaga ekosistem lahan gambut, dengan melakukan berbagai macam kebijakan dalam menjaga kelestarian lahan gambut siswa dapat ikut berperan aktif dalam menjaganya. Pemanfaatan lahan gambut dengan cara yang benar dapat menjadi bahan untuk belajar siswa dalam jangka waktu yang panjang dan akan menjaga kelestarian lingkungan mendatang.

REFRENSI

 

Adlika, N. M., Tampubolon, B., Mirzachaerulsyah, E., & Juniarti, N. (2019). Implementasi Pembelajaran Pada Laboratorium Geografi Berbantuan Media Peta Pemanfaatan Lahan Gambut Di Sma Negeri 3 Pontianak. 4(September), 55--57.

Limin, S., Layuniati., Jamal, Y., 2000. Utilization of Inland Peat for Food Crop Commodity Development Requires High Input and is Detrimental to Peat Swamp Forest Ecosystem. Proc. International Symposium on Tropical Peatlands 22-23 November 1999. Bogor-Indonesia.

Sabiham, S .2008. Manajemen Sumberdaya Lahan dan Usaha Pertanian Berkelanjutan, dalam Arsyad,S dan E. Rustiadi (Ed), Penyelamatan tanah, Air dan Lingkungan. Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia .

Subiksa, I. G. M. 2011. Genesis Lahan Gambut di Indonesia. Dalam Buku Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Bahan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian. 120 hal.

Widi Eli, L. E. W. F. (2020). Penerapan Pendekatan Lingkungan Alam kan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1), 58--66.

Widiatma, A. P., & Halimatussadiah, A. (2019). Kebijakan Moratorium Pemanfaatan Gambut: Potensi Manfaat Ekonomi Dan Lingkungan Untuk Hutan. Jurnal Analis Kebijakan Kehutanan, 16(2), 133--143.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun