Peningkatan ini tentu harus diwaspadai. Apalagi sekitar 20% kejadian alergi pada anak terjadi di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu usia 0-2 tahun. Pada masa ini, anak membutuhkan nutrisi dalam jumlah cukup untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Saat mengalami alergi anak cenderung rewel, susah minum ASI maupun makan. Jika alergi kerap terjadi maka asupan nutrisi tak terpenuhi (malnutrisi). Misalnya saja anak alergi terhadap ikan.Â
Seperti kita ketahui ikan merupakan sumber protein yang penting untuk tumbuh kembangnya. Jika tak mengganti ikan dengan sumber protein lain, anak bisa kekurangan protein.
Padahal kondisi gizi di masa 1000 HPK akan menentukan kualitas kehidupannya kelak. Kekurangan gizi (malnutrisi) yang terjadi pada masa 1000 HPK tidak dapat diperbaiki pada tahap kehidupan selanjutnya.
Alergi bisa menimbulkan komplikasi di banyak bagian tubuh seperti gangguan fungsi otak. Â Hal ini dapat menyebabkan gangguan perilaku dan perkembangan anak. Contohnya gangguan konsentrasi, sulit tidur, gangguan emosi, bahkan memperberat gejala autis.
Sayangnya, alergi tak dapat dihilangkan. Ia akan menetap sepanjang hayat. Hal ini ditegaskan oleh dr. Oktora Wijayanto Sp. A, M. Kes, dokter spesialis anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, yang saya temui pada pertengahan Oktober 2019. Beliau menyebutkan bahwa alergi tidak dapat hilang. Tapi bisa toleran seiring bertambahnya usia.
Jika sepanjang usia alergi menetap dan berpotensi kambuh maka dibutuhkan tindakan tepat agar alergi tak datang berulang.
Cegah Alergi Pada Buah Hati Sedari Dini
Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Untuk mencegah alergi, tentu kita harus mengenali pemicu alergi (alergen). Secara garis besar penyebab alergi itu berupa makanan dan non makanan.
Alergi karena makanan biasanya ditimbulkan oleh susu berikut olahannya, telur, seafood dan kacang-kacangan. Sementara itu penyebab alergi non makanan berasal dari irupan seperti debu, serbuk sari, karpet, bulu binatang. Selain itu penyebab alergi bisa berupa sabun, logam, bahan kimia, kecoa, dan tungau.